Thursday, February 28, 2013

Puisi Bunga Emosi | Edu Badrus Shaleh

0 komentar

BUNGA EMOSI
Edu Badrus Shaleh

Bakarlah kesepian karena detik ini aku tak pernah menunggu
Aku sedang berlayar di langit
Kau terbanglah di lautan
Kini, suaramu bukan suaraku
Kata-kata yang diam sama saja dengan api
Panas nyeri berteriak sama saja dengan api
Sampai kita terbakar ambisi sendiri

Rembang, 2008

Puisi Ke-Mahasesal-an | Rudi Anwar Hasibuan

0 komentar

Ke-Mahasesal-an
Rudi Anwar Hasibuan

Kutitipkan salam buat rindu
Lewat angin sepoi malam sendu
Di bawah hamparan luas mata malam-Mu
Banyak sudah tertumpah tinta merah
’tika penaku catat sejarah
Aku ilalang yang terpanggang di padang
Andai aku Kau beri waktu
Akan kuburu surga-Mu!!

Pekanbaru, 23 Mei 2010

Puisi Kasih Yang Belum Unjuk Diri

0 komentar

KaSiH YaNG BeLuM uNJuK DiRi
SaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRa

DaLaM LiNTaS MaLaM NaN SePi
SeBeLuM PaGi BeRTaHTa MeLaNJuT HaRi
TeRLiNTaS SaTu TaNYa
TeNTaNG aDa aTau TiaDa DiRiNYa uNTuKKu.

SeBaB WaLau PuiSi SeRiNG TeRCiPTa
DeNGaN SeGeNaP aKSaRa SeGaLa KaTa
BeRBauR DeNGaN aNGaN,iMaJiNaSi,iLuSi
SeRTa SeGeNaP HaRaPaN WuJuDKaN MiMPi

TaPi HaTi KaDaNG KeCeWa,NeLaNGSa DaN PuTuS aSa
SeMeNTaRa RaSa SePeRTI eNGGaN BeRSaTu
WuJuDKaN KeiNGiNaN
YaNG MeNJaDi HaK RaGa DaN JiWa

SeRTa HaTi BaGai TaK PuNYa KeiNGiNaN
LaKSaNa WaDaH PeLiPuR LaRa DaN PeNaMPuNGaN KeHaMPaaN
Di SaaT JiWa SeLaLu DaN RiNDu

21 aGuSTuS 2012


Puisi Coba Tatap Mata Ini | Sang Pencinta Penari Aksara

0 komentar

CoBa TaTaP MaTa iNi
Sang Pencinta Penari Aksara

PeRNaHKaH eNGKau MeNCoBa
MeNeRKa aPa YaNG TeRSeMBuNYi
DiReLuNG JiWa
DiSuDuT HaTi.

CoBa SeLaMi DeRiTa DiMaTa
aGaR Kau SaMPai
PaDa PaLuNG PaLiNG DaLaM SeBuaH JiWa
HiNGGa Kau RaSaKaN
HaMPaNYa SeBuaH JiWa DaRi SeGaLa KeHaMPaaN

DaN
DaLaM DaLaM
HiNGGa Kau SaMPai PaDa SuDuT HaTi
YaNG PaLiNG SePi
TeMPaT SeGaLa KeSePiaN MeMBuNGKaM SeGaLa MiMPi DaN iMaJi

DaN
PeRNaHKaH eNGKau MeMBaCa SoRoT MaTa
DaLaM MeNYiMPaN RiNDu
MeMeNDaM HaSRaT
aKaN HaDiRNYa SeSeoRaNG
YaNG PeNuH KaSiH SaYaNG DaN KeLeMBuTaN
SeMeNTaRa HaRi TeRuS MeLeNGGaNG
TaNPa PeRNaH MeReNDa SeBaiT KiSaH DaN CeRiTa
TeNTaNG CiNTa DaN KeBaHaGiaaN.

4 SePTeMBeR 2012


Puisi Arti Sahabat | Yuliati N.D.

0 komentar

ARTI SAHABAT
Yuliati N.D

Sahabat……..
Engkau adalah orang pertama yang tlah kutemukan
Engkau memberiku semangat tuk hidup
Aku bangga mempunyai sahabat sepertimu
Aku t’lah lama mencarimu,
Kini aku t’lah menemukanmu wahai Sahabatku
Sahabatku………….
Engkau t’lah memberiku umur yang sangat panjang
Meskipun engkau jelek/cantik aku tak memperdulikan itu,
Yang penting aku empunyai sahabat yang tulus….

Bagiku sahabat lebih berarti daripada pacar
Pacar akan menyakiti perasaan orang lain
Tetapi………
Kalau sudah punya sahabat kita tak akan pernah tersakiti olehnya

Dan itulah arti sahabat

Jum’at,14-12-2012


Wednesday, February 27, 2013

Puisi Belahan Jiwaku | Awan Lintang

0 komentar

Belahan Jiwaku
Awan Lintang

aku tertidur didalam rumah hatimu
mengeliat, mendesah setelah lelah berteriak
dalam mengarungi perjalanan sunyi

aku tertidur didalam rumah hatimu
dinina bobokan dalam warid kamarmu
hempasan nafas membasahai zahirah sahadat ku

dan ketika malam tiba
serpihan bintang berkilauan
diantara guguran kembang
ku lantunkan nyanyian doa-doa
agar rumah hatimu menjadi milikku

ada di tulang rusukmu

24 Februari 2013


Puisi Hadirkan Sebuah Tanya Pada Sebuah Hati Yang Pernah Bertahta

0 komentar

HaDiRKaN SeBuaH TaNYa PaDa SeBuaH HaTi YaNG PeRNaH BeRTaHTa
SaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRa

HaDiRKaN SeBuaH TaNYa PaDa SeBuaH HaTi YaNG PeRNaH BeRTaHTa
YaNG KuTiTiPKaN PaDa PaWaNa YaNG SeDaNG MeLiNTaSi MaYaPaDa
KaLau TiDaK SaMPai PaDaNYa
BeRaRTi LeBuR BeRSaMa DeRu DeBu YaNG TeRLuNTa

SeBeNaRNYa SiaPa YaNG eNGKau NaNTi...
KePiNGaN HaTi YaNG BeLuM Kau TeMui
aTau
aJaL YaNG aKaN MeNDaHuLui
HiNGGa HaDiRKu DaLaM HiDuPMu YaNG SePi
SePeRTi TiaDa aRTi
KaLau aKu iNi BuKaN KePiNGaN HaTiMu YaNG Kau NaNTi
MeNGaPa MeMBeRi HaRaP iMiTaSi

HaRi HaRi TeRuS MeLeNGGaNG DeNGaN PoNGaH
TaK TeRaSa TuJuH PuLuH HaRi TeLaH eNYaH
SeJaK Ku MeLePaS DiRiMU YaNG TaK PeRNaH TeRJaMaH
MeNGaPa SiSa RaSaKu PaDaMu BeLuM PuNaH

5 JuLi 2012


Puisi Cinta Yang Tak Tersentuh | Sang Pencinta Penari Aksara

0 komentar

CiNTa YaNG TaK TeRSeNTuH
SaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRa

KaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRSaKiTi
KaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRSiNGGaHi
KaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRNoDai
KaTaKu Ku CiNTa YaNG TaK TeRJaMaHi
MaNa YaNG LeBiH SaKiT CiNTaMu aTau CiNTaKu iNi

KaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRaNiaYa JiWa
KaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRTiPu RaGa
KaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRPuTuS RaSa
KaTaKu Ku CiNTa YaNG TaK TeRSeNTuH JiWa,RaGa DaN RaSa
MaNa YaNG LeBiH SeNGSaRa CiNTaMu aTau CiNTaKu SaNG PeNCiNTa

HaRi-HaRiMu PeNuH KiSaH KaSiH aSMaRa
HaRi-HaRiKu PeNuH KiSaH KaSiH SeSaMa
MaLaM-MaLaMMu PeNuH KeNaNGaN
MaLam-MaLaMKu PeNuH aNGaN-aNGaN
MaNa YaNG LeBiH iNDaH KiSaH KaSiHMu aTau KiSaH KaSiHKU

HiDuPMu CeRia DaN BeRWaRNa
HiDuPKu HaMPa DaN TaK BeRMaKNa
KiSaHMu LaKSaNa KaTa-KaTa YaNG TaK HaBiS TeRLuKiS oLeH PeNa
KiSaHKu LaKSaNa aKSaRa YaNG TaK PeRNaH JaDi KaTa YaNG BeRMaKNa

CiNTaMu TeRSeLiMuT HaNGaT DaLaM PeLuKaN MaLam
CiNTaKu TeRBiaS KeDiNGiNaN DaLaM PeLuKaN KeGeLaPaN
CiNTaMu TeReNDa iNDaH DaLaM SuLaMaN HaRi
CiNTaKu TaK TeRSeNTuH WaLau DaLaM MiMPi

CiNTaMu MeWaRNai HaRi-HaRi
CiNTaKu MeNGeMBaRa DaLaM iMaJiNaSi DaN iLuSi
CiNTaMu BaK ePiSoDe-ePiSoDe BeRSaMBuNG DaLaM TeLeNoVeLa
CiNTaKu BaK TaRiaN aKSaRa MuRuNG DaLaM NYaNYiaN BaLaDa

CiNTaMu BeNaR-BeNaR aDa
CiNTaKu eNTaHLaH MuNGKiN TiaDa
CiNTaMu BeNaR-BeNaR iNDaH Di DuNia
CiNTaKu eNTaH Di aLaM MaNa

9 aPRiL 2011


Tuesday, February 26, 2013

Puisi Danau Air Melon | Agirl Subarkah

0 komentar

Danau Air Melon
Agirl Subarkah

malam ini terang lagi
dengan canda teman mengikis sunyi
dibawah sinar ini
telah terbenam matahari
walau sedikit gundah dihati
tapi ku ingin mengerti betapa ingin memiliki
teman sekaligus pelipur hati
ku ingin dia di sini
menambah indahnya malam ini
tetapi..
just they and me
no body like you
hanya kamu
just be you
ku berharap tak ada lagi marah darimu
ke berharap banayk teman disisiku
sahabat yang hebat
dan pacar yang kuat
indah menjadi hangat
dibawah lampu neon

Februari 2013


Puisi Inilah Kita | Selia Hermawati

0 komentar

Inilah Kita
Selia Hermawati

Kini tak hanya aku,
tapi kita..
mengikuti hari merangkai nurani
Berharap waktu kan menjadi melodi..

Mengiringi alunan skenario tuhan..
Berharap mimpi kan menjadi sebuah kisah..
Antara AKU dan juga KAU dalam naskah kehidupan yang kan menjadi sebuah cerita kelak..

Sebuah harapan tak pasti sebuah kenyataan..
Tapi sebuah kehidupan adalah sebuah harapan yang menjadi harapan..

Ketika sebuah harapan adalah sebuah kenyataan..

Namun,,
Ketika harapan adalah hanyalah mimpi belaka..!!!

NIKMATILAH....

Karena pada awalnya,
Semua hanyalah omong kosong dari sebuah harapan.

24 Februari 2013


Monday, February 25, 2013

Puisi Karena Pria Juga Punya Air Mata

0 komentar

KaReNa PRia JuGa PuNYa aiR MaTa
Sang Pencinta Penari Aksara

aDaKaLa PRia DaN WaNiTa TaK JauH BeDa
KaReNa PRia JuGa BiSa TeRLuKa
SeRaPuH aPaPuN SeoRaNG PRia
Dia aKaN TeTaP TeGaR DiDePaN oRaNG YaNG Dia CiNTa

KaPaN JeRiTaNNYa JiWaNYa MeNYaYaT
SaaT Dia TeNGGeLaM DaLaM GeLaPNYa MaLaM Di uJuNG SeNYaP
aGaR TaK aDa YaNG Tau KaLau Dia SeDaNG MeRaTaP

KaPaN TaNGiSaN PiLuNYa HiSTeRiS
SaaT Dia BeRJaLaN DaLaM DeRaSNYa HuJaN DaN GeRiMiS
aGaR TiDaK aDa YaNG Tau KaLau Dia SeDaNG MeNaNGiS


01 JaNuaRi 2013


Puisi Kau Bunuh Rasa Ini | Sang Pencinta Penari Aksara

0 komentar

Kau BuNuH RaSa iNi
Sang Pencinta Penari Aksara

Kau..
YaNG eNTaH aNGKuH
aTau MeMaNG aCuH TaK aCuH
MuLai MeMBuaTKu JeNuH

Kau...
YaNG eNTaH TaK PuNYa RaSa
aTau MeMaNG SuDaH MaTi RaSa
MuLai MeMBuaT JiWaKu LaRa

Kau..
YaNG eNTaH TaK PuNYa HaTi
aTau MeMaNG TaK BeRNuRaNi
MuLai MeMBuNuH RaSa iNi

Kau..
BeRiKu HaRaPaN
TaK LeLaHKu DaLaM PeNaNTiaN
DeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuPeRJuaNGKaN

Kau..
HaDiRKaN BeRiBu aLaSaN
KeTiKa Ku iNGiN PeNDeKaTaN
aGaR TeRCiPTa KeaKRaBaN

Kau..
GaNTuNGKaN JaNJi TaK PaSTi
TaNPa Kau SaDaRi

19 Mei 2012


Puisi Sahabat Bagi Jiwa | Sang Pencinta Penari Aksara

0 komentar

SaHaBaT BaGi JiWa
Sang Pencinta Penari Aksara

aDa YaNG BeDa
SeKiLaS GaLau aKaSaRa iNi BeRBaGi CeRiTa
MeNYeReT KaTa YaNG MuLai TeRBaTa
NaMuN JeMaRi iNi TaK PeRNaH LePuH MeNJaLaNKaN TiTaH JiWa

SePiKu MuLai MeMBuNuH iMaJi
YaNG KiaN MeRiNGKiH Di RaJaM NYeRi
YaNG KiaN HaNYuT DaLaM DeRaSNYa LaJu HaRi
NaMuN KuTeTaP MeCoBa BeRNYaNYi MeMBuNGKaM SuNYi

KuCoBa LaGi ReNDa aKSaRa YaNG TeLaH TeRLuNTa SeKiaN LaMa
SeBaGai PeLiPuR KaTa BaGi HaTi YaNG TeRuS TeRLeNa
JiKa PuiSi iNi TaK BeRMaKNa
BiaRLaH TeRSeReT LaJuNYa PaWaNa

KuBaSuH LaRa DaLaM PuiSi YaNG TaK SeNGaJa TeRCiPTa
DiSaaT aKSaRa YaNG BiaSa MeNaRi DaN BeRDaNSa MuLai TeRBaTa
MuNGKiN BeRGuNa BuaT SaHaBaT SeBaGai PeLiPuR LaRa
HiNGGa eNYaH GuNDaH GuLaNa YaNG YaNG BeRSeMaYaM Di RaGa

WaLau Ku MeNJeLMa SeBaGai PeNaRi aKSaRa
DaLaM SeBuaH DuNia YaNG TaK NYaTa
MeNYaNDaNG NaMa SeBaGai SaNG PeNCiNTa
NaMuN aKu aDa WaLau NYaTaKu TaK SeiNDaH KaTa KaTa

KuHaDiR SeBaGai SaHaBaT BaGi JiWa
YaNG iNGiN BeRBaGi TeNTaNG SiSi GeLaPNYa CiNTa
YaNG TaK LeLaH MeNDeNGaR CeRiTa TeNTaNG DuKa DaN aiR MaTa
BiaR TeRoBaTi NYeRiNYa SeBuaH HaTi YaNG PeRNaH TeRLuKa

SaaT BaTiN MeRiNTiH uSaH Kau SeNDiRi DaLaM LaRa..
BiaRKaN GaLau TaRiaN aKSaRaMu BeRBaGi CeRiTa..
TuMPaHKaN RiNTiHaNMu HiNGGa TiaDa SiSa
BiaR TeRBaGi BeBaNMu YaNG SeDaNG MeNiNDiH JiWa.

JiKa MaSiH aDa aSa YaNG TeRSiSa
uSaH Kau aNiaYa RaSa YaNG BeRHaK BaHaGia
BeRBaGiLaH BeRSaMaKu DaN MeReKa

04 aGuSTuS 2012


Puisi Sang Pencinta | Sang Pencinta Penari Aksara

0 komentar

SaNG PeNCiNTa
Sang Pencinta Penari Aksara

SuDaH SeRiNG KuCeRiTaKaN TeNTaNG SeBuaH KiSaH
TeNTaNG BaGaiMaNa KuJaLaNi HiDuP SeBaGai SaNG PeNCiNTa
MeNuNGGu HaRi TeRiNDaH SaaT BeRSaMaMu
DaN MeNJaDiKaNMu RaTu DiKeRaJaaN iSTaNa KeHiDuPaNKu
LaLu MuNGKiN KaMu aKaN BeRKaTa
CiNTai DaN HiDuPLaH BeRSaMaKu SeLaMaNYa SaNG RaJa KeHiDuPaNKu
DaN HaTi SeRTa JiWa aKu TaK aKaN PeRNaH MeNGeMBaRa LaGi

SuDaH LaMa SeKaLi aKu MeNJaDi SaNG PeNCiNTa
KuPeRJuaNGKaN SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuPeRJuaNGKaN
DeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuPeRJuaNGKaN
KuCaRi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuCaRi
DeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuCaRi
KuTuNGGu SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuTuNGGu
DeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuTuNGGu
LiHaTLaH BaGaiMaNa DeNGaN SaBaR Ku MeMPeRJuaNGKaN,MeNCaRi DaN MeNuNGGu
BeTaPa Ku TeRuS MeNDaMBa DaN BeRHaRaP
DaLaM TiaP LaNGKaH
DaLaM TiaP DeSaH
DaLaM TiaP HaRaP
DaLaM TiaP aKSaRa
DaLaM TiaP Doa

Di HaRi HaRi YaNG LaLu
aKu MeNGeMBaRa TaNPaMu
NaMuN SaaT iTu KuKiRa MaTaKu
MeLiHaTMu aDa DiSiSiKu
MeSKi KeNYaTaaN MeMBiNGuNGKaN
KeNYaTaaNLaH YaNG MeNuNJuKKaN Kau TaK DiSiNi

NaMuN aKu MeRaSa SeMaKiN Tua
eNGKau YaNG KuiMPiKaN
MaSiH TaK KuTeMuKaN
SePeRTiNYa TuHaN MaSiH MeNuNGGu WaKTu YaNG TePaT
MeMPeRTeMuKaNMu DeNGaNKu
MeNeMPaTKaNMu DaLaM KeHiDuPaNKu
MuNGKiN aKu aKaN SeLaMaNYa MeNJaDi SaNG PeNCiNTa

13 JuLi 2012



Puisi Bahasa Bali "Satya Kadi Sang Surya" | Luh Desi Damayanti

0 komentar

Satya Kadi Sang Surya
Luh Desi Damayanti

Sang Surya kari metangi
Nanging, sampun masereot kauh
Sunaran nyane kadi emas tanpa tanding
Yadyastun ketangkebin antuk ambu lan i kedis
Antuk deburan ombak lan sir-siran angin
Nanging, tetep satya ring dewek
Tan keni pengaruh antuk sane lianan

Kelangen titiang menyingakin
Kekaryanan Ida Hyang Widhi puniki
Ngulgulin hatin titiang mangda prasida
Yadyastun akeh sane mengalangin
Akeh gegodan rikala nyalanin idup ring mercepada
Nanging tetep satya, kukuh seteguh batu karang

Ritatkala Sang Surya sampun budal
Saking swadharman nyane mewali ke puri
Prejani jagate maklieb dados peteng dedet
Kadi anak buta sane ten nyingakin
Nyingakin sarwa maurip ring gumine

Ten kerase dinane meganti
Sadina-dina tetep satya ring swadharma
Ngicen penyinaran ring kauripan
Nyunarin sane peteng mangda galang
Nyunarin hatin sane leteh mangda suci
Suci sejeroning angga lan sarira

17 peb,2013


Puisi Terimakasih Pahlawanku | Amanda Idelia Verina

0 komentar

TERIMAKASIH PAHLAWANKU
Amanda Idelia Verina

Dengan gigih kau berjuang
Membela tanah air tercinta
Dengan berani kau lawan
Musuh-musuh yang kan rebut negara

Tak gentar...
Kau maju ke medan perang
Usir penjajah yang kejam
Dengan segala tekad, sampai titik darah penghabisan

Kini kunikmati negri yang cinta damai
Negri elok nan permai
Semua karna jasa-jasamu

Lampung,23 februari 2013


Puisi Jerit Tangis Anak Jalanan | Rizal Shidiq Muttaqin

0 komentar

Jerit Tangis Anak Jalanan
Rizal Shidiq Muttaqin

Ketika fajar menyingsing
ku awali hari-hariku dengan senyuman,
kumulai pekerjaanku,
dengan ditemani gitar kecilku,
lantunan lagu yang kunyanyikan
hanya untuk mengumpulkan uang kertas lucah
dan uang logam recehan
untuk membeli sebungkus nasi

tak peduli panas terik matahari
tak kupikirkan hujan membasahiku
tak peduli perut ikut bernyanyi
juga tak peduli orang-orang mencemoohiku
yang ada dipikiranku
hanyalah uang kertas lucah dan uang recehan

Apakah ini yang dinamakan Hidup?
betapa pahit hidupku
yang tak memiliki tempat berteduh
untuk mencurahkan isi kalbu
karena aku jauh dari kasih sayang ayah dan ibu

Ditengah keramaian kota Metropolitan
selalu kesepian dalam keramaian
aku tak pernah menyangka
hidupku hanayalah sebatang kara
hidup dibawah kolong jembatan

inikah yang dinamakan hidup?
EGOIS !
dunia ini memaksaku untuk bekerja
padahal,dunia seusiaku adalah bermain
tetapi,AKU!
aku hanya seorang anak jalanan
yang hanya mengamen dengan ditemani gitar kecilku
dipersimpangan lampu merah

aku ingin seperti anak lainnya
hidup serba ada,hidup serba mewah
yang bisa bermain bersama teman disekolah,
mendapat kasih sayang orang tua,
mendapat pelukan hangat dari seorang ayah,
dan belaian lembut seorang ibu

tetapi,aku tak kan pernah kesepian
karena aku mempunyai guru yang hebat
dia adalah teman teman anak jalanyang selalu mengisi hari-hariku dengan keceriaan,
canda dan tawa selalu menyertaiku
selalu mengajarkanku
untuk selalu mensyukuri hidup ini,dan
mengajarkanku MAKNA HIDUP

Garut,19 Januari 2013


Friday, February 22, 2013

Puisi Kau Yang Belia, Pendaras Kitab Yang Setia | Dody Kristianto

0 komentar

kau yang belia, pendaras kitab yang setia
Dody Kristianto

tidak sia-sia jika jawara tua itu
menghardik namamu dengan lantang
sembari menunjukkan tiga ancangan
menghajar

agar kau yang muda senantiasa berjaga
dan menerka mana jurus yang kelak
dapat kau ikat dalam raga

dia guru dan seteru yang sempurna
persiapkan dirimu
sebab kau akan tahu
bagaimana cakaran elang
kehilangan koyakannya
atau ketenangan siasat ular
tak berdaya di depan kekangannya
berjagalah, buat tatapanmu siaga
dan menerka kuda-kuda apa
yang ia tunjukkan

mungkin ancangan ekor naga
gerak gelebat gesit liat
yang tak mudah dibebat
meski tombak terpanjang
mengancam di hadapan
ia sungguh tak dapat diredam
dan diredakan
gerak yang sungguh tangguh
yang dipungkasi dengan sekian
rangkai tinju

bisa juga, ia membimbingmu
dengan kekukuhan tapak beruang
geraknya yang lambat, yang amat
mengingat langkah dengan cermat
percayalah, segala pukulan tak berdaya
di depan tubuh mahakuat,
dengan urat-uratnya yang tegap
yang sanggup melumpuhkan
tindakan segerombolan penyerang

tak akan lengkap jika tak kau tangkap
satu jurus pamungkas: tingkah lihai kera
yang tangkas dan sukar ditebak
kau tak akan tahu dengan cara apa
tiba-tiba dia mengelak
kemudian tanpa duga melakukan hentak
kau tak akan mengira, sebab inilah siasat
yang mahir menyimpan segala gamparan,
tendangan, atau pitingan
kala cecunguk yang sesumbar
mencoba menyerang, menusukmu
dengan sebilah kelewang

(2012)

Puisi Kereta "Pergi Lalu Kembali" | Mentari Media

0 komentar

KERETA
Mentari Media

sakitakaningatan-ingatanmasalalumu
adalahkereta di peronstasiun.
pergilalukembali.
lagidanlagi.

danakuialahbangkutunggu
di peronitu.
selalu di situ, menunggu
meskiberdebudanselaluditinggalkan.

Jakarta, 14 April, 2012

Puisi Beri Aku Rahim Yang Kesemutan Itu, Sessaria

0 komentar

beri aku rahim yang kesemutan itu, Sessaria.
Ramoun Apta

meskipun palsu, aku inginkan reinkarnasi di sana sebagai
jiwa suci yang hanya mengenal cintamu.

hanya cintamu, dan cukup. beri aku rahim itu,
Sessaria. meski di kemudian
kelahiran bermaksud
menggugurkan aku.

Thursday, February 21, 2013

Puisi Elegi "Pelajar Korban Tawuran Di Jakarta" | Lailatul Kiptiyah

0 komentar

Elegi*)
:Alawy  Yusianto Putra dan Deny Januar
Lailatul Kiptiyah

bagimu, pagi adalah mimpi penuh doa
menghampar jauh dari tapak kaki ibu
menuju taman-taman kecil
bersahaja

bilangan kalender seperti angka-angka
singgah menyinggah, berlarian
berebut ruang di kepala
untuk kelak membentukmu menjadi apa

matahari  masih tinggi di minggu akhir september
ketika  langkahmu tiba-tiba menjadi jauh
dari hamparan tapak kaki ibu
dari angka-angka yang berlarian di ruang kepalamu

dan bahwa apa yang telah kau tinggalkan;
sepatu, buku-buku dan seragammu
kini menjadi bait-bait lagu paling sendu
di makam-makam kecilmu

 *)mengenang keduanya yang telah menjadi korban tawuran antar pelajar di Jakarta,
tanggal 25 dan 26 September 2012 lalu.

Puisi Jalabia | Sobih Adnan

0 komentar

JALABIA
Sobih Adnan

Melingkarlah gula-gula,
Bibir manis gadis Pantura,
Menjadi awan,
Memanggil hujan.

; Pada kenangan, pada ingatan, pada dekapan, pada tatapan, pada kecupan, pada desahan, pada tangisan, pada harapan, pada ucapan...
Pada-hal,
Telah lama kita berniat menguburkan rindu ini,
dalam-dalam,
bukan?

2012

Puisi Dibatas Senja Kilimanjaro | Dyns

0 komentar

DiBatAs sEnja KiLimAnjAro
dyns

tEtapak bUmi diantaRa cAdas beBatuaN..
dalam lirih heNing magis senjAmu..
meRonA jiNGga meNgalun..
diBalik serpihan awan jingGa ronA senja..
mEngantung diaWan setia Bergilir beruntai turun..
Alam tahu mEnyapa senyap dibalik perdu-PerDu jiwa..
hAntarkan sang surYa dibatas senJA..
JAlan setapak MeNuju pUNcak ..
diRelung syukur KaRunIA..
Hening telah melepas kelambu menari di juntai malam..
Memecah angin dalam bingkai seNja KilimAnjaro
seruling jiwa yang nyanyikan BalaDa SyuKur..
pada sang peNcipta..
merambat di nadi yang berdenyut ditaSbihnya cinta..
seiRing SaPa padaMu sahabat Jiwa..
kutitipkan Rindu pada sang awan beRaRak ..diHening sEnJA..
BeRsama DaMai jiWa...

# SUNSET KILImANJARO
+KOPI HaNGaT bUat SaHAbat
@3FEB2013 DYNS


Wednesday, February 20, 2013

Puisi Kamar 32 Hotel Artha. Malam Nyepi | Achmad Obe Marzuki

0 komentar

Kamar 32 Hotel Artha. Malam Nyepi
Achmad Obe Marzuki

Gelap pekat malam larut
rumah – rumah menutup pintu
suara kipas merikik tidak berhenti
bergerak kekiri – kekanan
sisa peluh jatuh dari wajahku
menggambarkan gelisah yang terus mengalir
dalam urat nadiku

betapa keangkuhan di luar bagai kota mati
Sesekali ku tengok
dari balik jendela suara anjing memecah sunyi
selintas bayang berkelebat
rupanya daun gugur disapu angin

Entah !?
sejauh pikiranku
bila penuh inspirasi
aku ingin seribu kata untuk puisi
dari pada rayuan gombal penuh janji

O, bulan malu menampakan wajahnya
di teras hotel artha aku menunggu
lembaran coretan dan kartu domino
menggantung keseimbanganku
bagai rindu padamu yang ku kirim lewat sms
tak mampu mengikis cemas
“ adakah kau datang kasih atau mengenang sepanjang waktu “

Dititik nol prasangka
aku meraba, meraba makna nyepi
usai dahaga basah dengan arak
jauh malam semakin bercumbu dengan gelap
hingga gelap habis, fajar membuka terang

Jantung kota Denpasar kembali berdenyut
di kaki waktu yang mulai bising
kau menyimpan mimpi
tapi jangan kau cekik aku terus menerus
dengan gelapmu

Denpasar, 20 maret 2007/2013


Puisi Sayang "Aku Ingin Memahat Rindu" | Moh Farhan

0 komentar

Sayang
Moh Farhan

Bilamana kelak angin membawamu jauh dari mata dan pandanganku
Aku ingin kita memahat rindu pada tiap-tiap awan yang melintas diatas rupa bumi
Lalu mereka bersaksi tentang suara dan penyatuan hati diantara kita masing-masing
Dan membawanya pada satu tempat dimana kita akan dipertemukan lagi

Sayang
Bilamana kelak kita benar-benar dipertemukan
Aku tak mau lagi kepergian dan kehilangan menjadi sebuah repetisi
Karena kau tahu kan (?)
Sepi adalah tamu yang menyiksa bagi manusia sepertiku
Kau tak mau kan, sayang (?)
Kau tak mau kan (?)

Sayang
Namun apalah upaya jika hidup juga menyertakan takdir
Yang memaksa kita juga harus percaya
Cinta tak akan lebih dari takdirnya

Aku pasrahkan nasibku padamu, pada janji yang sempat terucap dan juga pada-Nya

Jember, 17/02/2013


Tuesday, February 19, 2013

Puisi Penggendam "Tenggelam Dari Balik Kenangan" | Ferdi Afrar

0 komentar

Penggendam
Ferdi Afrar

bukalah pintu sayu matamu
teras kosong yang terlupakan.
kami akan diam-diam meletakkan bandul jam,
juga lentik mantra agar kau tak terjaga
dari kegembiraanmu menghitung domba
melompat dari bimbang ke bimbang,
berselimut bulan.

kami akan berjumpa di lubang ketidaksadaran
kemudian kami ikhlaskan setengah jiwa kami
berdiam pada kerling mata: perabotanmu yang
mengering, perasaan-perasaanmu yang kumal,
halaman-halaman kosong yang akan kau tulis tentang kehilangan. ketika itu kami hanyalah ingatan yang mampir, yang bolak-balik menyembul dan tenggelam dari balik kenangan.

2012

Puisi Kutuk Buah | Putu Gede Pradipta

0 komentar

Kutuk Buah
Putu Gede Pradipta

terpukat taring
habis tersesapi
terendap kulai
sendiri bersepi
dan bara nyawa
sekibasan angin
segantung bijih
hanya kilas isi
belumlah puisi

2012

Puisi Dik 2 | Edu Badrus Shaleh

0 komentar

DIK 2
Edu Badrus Shaleh

Hadza min fadhli rabbi, Langit bumi tercipta. Hiduplah makhluk selanjutnya. Berjubaku, beritus jenta, benda-benda terlahir. Ini bukan sihir, oi, tetapi takdir
Masa berderat selesat pacuan badai. Menghimpun waktu. Zat berkelebat bergerak cepat. Gumpalan petala dan magma menyipta halimun, menempati kamar-kamar kerja.
Ruang-waktu bagi manusia tercinta. Akal dan ahati berjumuk, jantung-nafas bersiuk, dengar dan kata menerobos di sela-sela lempengan debu dan detakan siber. Atasykur, hai manusia?
Seakan kita punya halilintar sendiri untuk menjatuhkan hujan. Seakan kita yang telah membuat langit dan bumi serta menghip-matikan manusia. Kemudian kita coba-coba menghakimi tuhan dengan meragukan kebenaran?

Rembang 2008

Puisi Di Pasar Malam | El Nugraheni

0 komentar

DI PASAR MALAM
El Nugraheni


terkemas
bersama gulagula kapas
manis dan lumer
di mulutku

: kau

Puisi Menerung Di Maqbarah | Edu Badrus Shaleh

0 komentar

MENERUNG DI MAQBARAH
Edu Badrus Shaleh

Dalam gentar, sepasang tangan dungu mengukus lepasan hujan
Mencubit-cubit kenakalan senyum masa lalu

Rembang 2008

Puisi Bunyi "Mempelajari Bunyi Kebohongan" | El Nugraheni

0 komentar

BUNYI
El Nugraheni

bunyi
kata katamu tak terlawan

"aku benar menjaga mu bukan?"

aku mengangguk rawan
memainkan segemerincing anak kunci di tangan kanan

: m e m p e l a j a r i b u n y i k e b o h o n g a n

Monday, February 18, 2013

Puisi Lakon Luka | El Nugraheni

0 komentar

LAKON LUKA
El Nugraheni

Sudah terlampau paregreg
Ketika kau mungkur dengan parang bermata bisu tersengkelit di pinggang

Sepanjang kurusetra adalah sunyi yang memekikmekik
Seketika ombak mati
Angin laut memilih pergi menyurung punggungmu yang sepi

Kami cuma mengenalimu sebagai lindu tanpa titi mangsa
Mangkat dengan warna merah pada sebuah sandikala yang lamur oleh halimun

Pulanglah hanya jika mata kami telah benarbenar rabun
Sebab cuma dalam keremangan kami mampu
Menarikan lakon kalabendhu

Puisi Selewat Angin | El Nugraheni

0 komentar

SELEWAT ANGIN
El Nugraheni

sudah kukira
tak kan jauh jauh dari sini juga

kutuliskan cerita yang panjang
dan cuma kau angin anginkan
bersama saputangan
dan sepatu tua
yang tak pernah terlalu ingin kau selamatkan
ketika hari tiba tiba hujan

aku
masih setia melawati senja
dengan menghitung langkah yang dulu selalu menujumu
dan tak pernah sampai kemanamana
cuma selalu menemukanmu
sedang dengan suntuk menutupi buku buku yang terbuka

di halaman yang menanam jejakmu:
daun daun diam diam menguning


Puisi Cintaku Palsu | Rudi Setiawan

0 komentar

CINTAKU PALSU
Rudi Setiawan

Cintaku pada-Mu seperti cendawan di musim penghujan
hanya tumbuh disaat aku butuh.
Rinduku pada-Mu penuh dengan kepalsuan
kusembunyikan dibalik topeng ketaatan
Kupuji diri-Mu dengan slogan-slogan kemunafikan
kupamerkan dengan sombong dan arogan
Kurayu diri-Mu dalam puisi-puisi palsu
kupahat pada dinding-dinding kosong jiwaku
Dengan bangga kusebut Kau sebagai kekasih
Tetapi aku memperlakukan-Mu seperti keranjang sampah
Tempat kubuang semua keluh kesah dan sumpah serapah

Wahai (yang kuanggap) Kekasih
Engkau tahu bahwa aku tak bisa bersungguh-sungguh mencinta-Mu
Engkau tahu bahwa aku hanya berpura-pura memuja-Mu
Engkau tahu bahwa dibalik sujudku tersimpan kepongahanku
Engkau tahu bahwa dalam persembahanku terselip racun kebencianku

Duhai (yang kupaksa) Kekasih
Saban hari Kau curahi aku kasih sayang-Mu
Dan saban hari pula aku mencaci maki diri-Mu
Setiap waktu Kau limpahi aku karunia-karunia-Mu
Dan setiap waktu pula aku berpaling dari-Mu

Wahai (yang kukira) Kekasih
Apatah pantas aku berlari dari-Mu
Apatah bisa aku bersembunyi dari-MU
Apatah mampu aku menghindar dari-Mu
Jika nanti Kau memanggilku
Perlakukan aku seperti kekasih-Mu
(meski hanya pura-pura)

Doha, 15 November 2009

Puisi Lamar "Setelah Suka, Kami Mestilah Menikah" | Sobih Adnan

0 komentar

LAMAR
Sobih Adnan

Inilah perjalanan kayu menuju abu,
Serat-serat ketulusan biarlah membakar,
Seusai pesta, Cahaya adalah sumpah.

Sudikah kau mengantarkanku –ibu,
Bunga-bunga cinta telah mekar,

2012

Puisi Ilir "Pertahankan Dunia Dengan Syair!" | Edu Badrus Shaleh

0 komentar

ILIR
Edu Badrus Shaleh

Kerikil-kerikil membentur dinding pikir
Kerikil-kerikil bertulis batu takdir
Melesak ia ke jantung ketir
Menyisir semesta jiwa
Menembus lubuk terdalam bergetar menyelir zikir

Udara bersemilir meriuhi seribu pujangga
Pertahankan dunia dengan syair!” Mulut langit berseru
Bagai tatangar badai

Kerikil kerikil menghujan dari antah
Bagai peluru Ababil memusnahkan tentara fil
“Tapi tak ada sekepak burung pun.” Sahut lautan.
“Ada apa ini?” bumi menganga.

Rembang, 2008

Friday, February 15, 2013

Puisi Kontemplasi Batu | Putu Gede Pradipta

0 komentar

Kontemplasi Batu
Putu Gede Pradipta

berdiam seutuh
mengukuhi bisu
sepatut berpaut
meruapkan tuah
mewujud si besi
meredam ketuk
yang sunyi nyali
capai nyanyi hati
berakhir ia puisi

2012

Puisi Lagu Sahutan | Nancy Meinintha Brahmana

0 komentar

LAGU SAHUTAN
Nancy Meinintha Brahmana

+
malam menjemput suram pada kilau penghasut perang kelam
pelukan dinda mengajakku terbang meski di ujung pedang,
sungguh diriku tak ingin berlalu bagai bulan berbulan

-
kejarlah malam yang bersiul menantang, kanda
gada kebenaran akan menjadi perisai bagi kesuraman
tiada jenjang tak melewati tangga kehidupan,
demikianpun cinta kita
yang bersahut-sahutan

+
wahai dinda pembuluh jiwa
getar kakanda menguat dalam berjuang
pada tatapan keteduhan kebenaran
dindalah meruap kata yang bersinggah
menguak misteri hati yang terpanah!

+-
apakah dirasa memberat awan terlihat badai menerjang?
kitalah bertaut meski pedih menantang
jangan biarkan hari kita mengejang,
wahai cinta, demikianlah kuat kita mengerang
menembus dunia yang kita sandang

-
abadilah cinta kita kekasih

+
abadilah cinta kita kekasih

Puisi Yang Tentu Matang | Dody Kristianto

0 komentar

Yang Tentu Matang
Dody Kristianto

bersama kuda-kuda
adalah segala tenaga
yang berlintasan
di sekitar

yang tak diurai mata
yang telah dipecah
dan siap dihempaskan
di depan jemawa
yang menantang

kau yang mengenal
segala ihwal pencak
dari kembara gila itu
juga satu siasatnya
yang dapat melumpuhkan
para penyerbu dari langkah
sekian jauh

tentu ia tuntunkan padamu
putaran untuk menjinakkan
angin
ia ajarkan perihal memuntir
gerak tiba-tiba itu
lantas amati bagaimana
sepasang kaki melangkah
lincah
memijak dan mengentak
tanah

agar yang di bawah
mengirim dayanya
daya yang memberi
sebuah kekukuhan
pada lesatan pukulan
yang akan diarahkan
ke semua arah

(2012)

Thursday, February 14, 2013

Puisi Lembu | Putu Gede Pradipta

0 komentar

Lembu
Putu Gede Pradipta

Cermin pecah melampaui retak usia
Merah suam merakit bebilah bambu

Kini jelaslah gambar nujum maut itu
Membentuk tubuh berwujud lembu

Yang menyuarakan lenguh umpama
Dari sekian langkahnya yang berima

Sebelum sampai mencapai bukit alusi
Dengan empat kaki sepantas tangguh

Adalah bosan lebih dulu mengutuknya
Tergelincir dari bait ke bait berlanjut

Sesisa harap setimpang cahaya mata
Merampungkan bayang-bayang hulu

Lalu lembu memiuh dari cermin puisi
Kiasan yang ampuh memuslihatkan isi

Dan merah suam menjelma kau kini
Lembu lanjut usia lampau ingin belia

2012

Puisi Dik "Aku Sekeping Sampah Jauh Berlari Menangkup Sepi"

0 komentar

DIK
Edu Badrus Shaleh

Jangan, katamu
Seperti tercekik hujan
Dalam badai yang tak membuat orang menangis
Dalam pelukmu yang tak mencipta ruang haru

Jangan, katamu lagi
Mencipta suara retak di telinga
Bagai kambangan sampan yang terkoyak
(dan aku adalah lautan yang mengaramkan kisah-kisah ke dalam dada)

Rembang, 2008

Puisi Atensi "Bertebaranlah Kalian Bagai Bintang" | Daman Surachman

0 komentar

Atensi
Daman Surachman

Anakku, sekarang Jakarta maju
awet muda dan bagaikan perempuan bersusuk
tapi disebrang kita masih banyak yang
terbelakang dan terpuruk

Makanya nanti jika kau sudah dewasa
bertebaranlah kalian bagai bintang
mendidik adik-adik yang masih terbelakang
menjadikan mereka tumbuh dan mengerti
akan hidup

Anakku, negara kita bukan Jakarta saja
tapi gunung Kidul, Marauke, Lebak
Lombok, Biak dan ribuan pulau lainnya
semua harus berkembang dan menikmati
hasil kemerdekaan

Anakku, sampai dunia kiamat pun
ibukota tak akan pindah-pindah
kecuali jika berjuta granat memuntahkan
dan takdir harus tersingkirkan

Makanya bergeraklah
membangun desa-desa jadi megapolitan
membuka jendela pikir saudara kita
agar keadilan terasa
dan perhatian merata
memberi cahaya bagi nusantara

Singkawang, 2011

Puisi Surabaya "Dunia Kita Sudah Berbeda" | Daman Surachman

0 komentar

SURABAYA
Daman Surachman

Gila! Ku biarkan aku merana sepanjang malam O, Surabaya. Di lobby hotel, di
lift berkeliaran wanita-wanita muda wangi, ada yang bergelayutan di pundak laki-
laki tua, ada yang cekikikan karena senang mengembara, karena uang dan asmara,
ada yang terus menggoda dengan lekuk pinggul dan kerlingan mata,ada yang…
Inikah kota besar kota tua yang kupuja-puja sejak aku kenal sejarah di sekolah,
begitu makin muda dengan segala kenikmatan hidupnya. O, Surabaya kapan kita
berzikir bersama untuk sementara melupakan dosa-dosa kita; selingkuh, menjual
diri, korupsi, berpesta pora. O, Surabaya dunia kita sudah berbeda kini, dirimu
selalu dirayu janji palsu orang-orang masa kini dan orang-orang masa lalu
mengerang dan tersenyum malu. O, Surabaya mari sesaat kita bermeditasi kita
merenung tentang nasib kita yang selalu tidak menang melawan dasi-dasi hitam. O,
Surabaya jangan kelam dalam doa, lawanlah terus yang nista dan buatlah tugu
perjuangan yang kedua. O, Surabaya kembangkanlah seni budaya, intelektual dan
etika. Surabaya O Surabaya….

Sby, September 2007

Tuesday, February 12, 2013

Puisi Seperti Debu | Mentari Media

0 komentar

SEPERTI DEBU
Mentari Media

sepertidebu di ujungsepatu
atau yang sekadarhinggap di helai-helairambutmu
kaulihatsekilas
lantaskaukibas
berlalu, takberbekas

aku

Jakarta, 19 September, 2011

Puisi Api-Api Yang Tak Padam | Mentari Media

0 komentar

API-API YANG TAK PADAM
Mentari Media

kurasamasing-masingkitamasihsajasibukmencaricelah
untuktahusiapa yang bersalah
baramasihmenyala
di matamu, di hatiku

senjamakintuadantiaphelaidaungugurmembakarkenangan
akanlupakahkitakelak?
padaluka-lukapurba yang pernahsinggah
yang diguratkanpadanadikita

meskimungkinkitamampusejenaklupa
padajalananberlubang
tapisepertijugafoto yang tersimpandalam album kenangan
menyimpanbaulapuk, termakanusia
namunmakinrekat (begitujugaluka-lukadalamingatan)
ketikadibukalagisuatuketika

meskikitamakinkikis
makin tipis

Jakarta, 8 November, 2011

Monday, February 11, 2013

Puisi Tentang Sepi " Surat Buat Ui/Ratnawati"| Daman Surachman

0 komentar

SEPI
Daman Surachman

Surat buat : Ui /Ratnawati

Ui, sepi yang kini kualami
barangkali harapan tua sebuah pikiran
yang dulu membersit pada suatu keramaian
memerankan tokoh – tokoh atau bandit – bandit
bergaya di panggung, mengembangkan adegan
demi adegan, bersajak di mana – mana atau
menonton gala

Ui, sepi
surat – surat pun tak pernah kuterima
dan yang terakhir lenyap di Laussane
dan Fresno dan di belantara Conecticut
kau pun berlari dari kota ke kota dunia
kata – katakupun jadi tersudut di kesenyapan Sawangan
sambil menanti kelahiran anak pertama

Ui, sepi
aku pun kini seperti pertapa atau wali
berdoa, solat dan berzikir
dan mengukir harapan demi harapan untuk
hari esok ; harapan agar hidup masa depan bermakna
tinimbang mengupas masalah dusta ataupun
keangkuhan .

Ui ,kau memang pantas untuk jadi penari
membuka kamus belahan bumi

Ui, sepi yang kini kuterima
sudah setebal buku ;
pedih, kelu dan gembira
laksana hidup di Jakarta, saat kita bersama

Ui, biarlah hari bergerak
walaupun aku merangkak, tak apa
asal kau berlari

Tanjung uban, Juni ‘98

Puisi Ipoh "Gadis Lugu Bertopi Bunga" | Daman Surachman

0 komentar

IPOH
Daman Surachman

Sebatang pohon tegar berdiri sunyi dibibir danau.
Gemercik air dari bukit bebatuan
menari-nari riang tergelincir dan berdendang syahdu.
Bersama kilau-kilau cahya mentari
Kekembangan baru saja mengembang.
berdiri sunyi di bawahnya, sungguh ia cantik jelita.
Ia melambai-lambaikan tangannya padaku.
Masihkah kau akan menungguku di danau itu?,batinku
Kau tersenyum malu
tersenyum malu
tak henti-henti
sampai kupergi

Malay,2009

Pantun Guru | Syukur Budiardjo

0 komentar

PANTUN GURU
Syukur Budiardjo

Mobil melintas suara menderu
Sepeda motor dimana mana
Ini kisah tiga guru
Anda termasuk guru yang mana!

Goreng kentang di atas meja
Juga ada kopi robusta
Guru datang untuk kerja
Itu robot semata

Bunga indah bunga bunga nirwana
Hanya ada di dalam maya
Guru datang untuk karya
Itu guru memang mulia

Langit membentang disaput pelangi
Warnanya biru indah sekali
Guru datang untuk kreasi
Itu guru paling terpuji

Sunday, February 10, 2013

Puisi Ganti Nama | Syukur Budiardjo

0 komentar

GANTI NAMA
Syukur Budiardjo

Di desa namanya Pariyem
Di kota berganti Mery
Di desa namanya Supartinah
Di kota berganti Prety
Di desa namanya Sumarni
Di kota berganti Eny

Di desa namanya Paijo
Di kota berganti Jecko
Di desa namanya Suparlan
Di kota berganti Alanch
Di desa namaya Supardi
Di kota berganti Freddy

Jangan ganti nama Jepang
Seperti Tanaka, Hiroko,
Naruto, dan Batako

Jangan ganti nama Portugal
seperti, Ronaldo, Balado,
Ricardo, dan Sabodo

Jangan ganti nama Belanda
seperti, Van Den Bosh, Van Houtman
Van Basten, dan Gedebos

Jangan ganti nama Mexico
seperti Maria Mercedes, De Peress
Mario Cempes dan Belgedes

Puisi Di Dalam Kereta | Armed

0 komentar

Di Dalam Kereta
Armed

berjuta asa menggila
beribu hati merana
semua mengejar fatamorgana

di dalam kereta
berjuta tawa bergelayutan
beribu tangis bersahutan
semua menggapai impian

di dalam kereta
aku terduduk sendiri
menanti ajal menghampiri
kapan waktu aku tak mengerti

Puisi Kasih "Kasih Sungguh Aku Rindu" | Armed

0 komentar

KASIH
Armed

Tanpamu aku tidak berdaya
Jangan kau siksa rinduku
Ingin sekali aku memelukmu

Dinginnya udara
Membuat rasa ingin berjumpa
Hati ini menjadi Galau
Oh kasihku

Datanglah walaupun
Lewat mimpi sesekali
Hingga terobati rinduku
Semangat pun mulai tumbuh

Kasih.....
Engkau bagaikan salju
Yang selalu dingin
Hati terasa sejuk

Puisi Kucingku | Linda Sumarni

0 komentar

KUCINGKU
Linda Sumarni

Suaramu mengeong begitu indah
Bulumu pun hitam abu-abu begitu pekat
Ekormu panjang melengkung.

Ku belai bulu halusmu nan lembut
Makanmu pun begitu lahap
saat ku berikan makanan kesukaanmu.

Kucingku,
Aku amat menyayangimu dan tak mau kehilanganmu.

Puisi Bingung Pagi-pagi | Sandra Palupi

0 komentar

Bingung Pagi-pagi
Sandra Palupi

Anakanak bingung,
siapa orang tuanya?
Ibu, atau
ibunya ibu.

Seorang ibu bingung,
siapa dirinya?
orang tua, atau
seorang anak.

Berserakan dikejutkan oleh waktu,
menyingkir dalam dalam. Ambigu. Dilema.
Teriakan teriakan. Gaduh tak tentu arah
yang bingung.

Bikin linglung. Lalu limbung.
Pagi pagi pilih pergi.
Dini dini lipat layar kemudi.

Sebab seorang ibu telah lama memilih bunuh diri,
minum racun ibunya,
mati.

Rumah bukan lagi ruang,
tak ada alasan pulang.

Semarang,23 Maret 2012


Friday, February 8, 2013

Puisi Ramadhan "Jauhkan Puasa Kami Dari Puasa Gombal"

0 komentar

Ramadhan
Anwar Noaka

1.
kami awali dengan polemik, kontroversi
pengakuan tentang siapa yang benar-benar
berjumpa perawan bulan. menghitung
atau memandang di batas limit misteri

sehabis itu. baru kami menata niat
berucap basmalah memegang pendirian pribadi
berlapar. berdahaga. dari sahur menuju buka
menggapai hari raya yang tak pasti tenang

2.
mengais berkah dan ijabah dari masa istimewa
bertolak dari benih-benih semangat yang terpecah
haruskah?

rahmat tuhan seakan hanya bisa dinikmati
bila kubu-kubu pikiran berseteru, berdiri pada
kutub masing-masing tanpa magnetisme

adakah keterberaian lebih menawan dari kekompakan?

entah. bila berdasar kepentingan. sebagaimana
kesehatan (rokok putih) yang gencar mengecam
kretek-kretek lintingan

3.
Ya Allah,
jauhkan puasa kami dari golongan puasa gombal
kaum-kaum yang nampak khusuk. padahal ditekuk tunduk
oleh mabuk. sebatas sibuk menambal celah-celah formal
amin!

2012

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |