Showing posts with label Kategori Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Kategori Pendidikan. Show all posts

Tuesday, October 30, 2012

Puisi Pendidikan Anak | Andai Aku Rajin Belajar

0 komentar



Andai Aku Rajin Belajar
Rusdi Ngarpan Suryapati

Aku akan jadi orang pintar
Begitu kata orang-orang terpelajar
Aku akan jadi guru bermutu
Itu kata orang-orang di sekelilingku
Aku akan jadi pengarang lagu merdu
Kata ibuku yang selalu menyanyi untukku

Andai aku rajin belajar….
Aku tidak akan jadi orang bodoh
Tak tahu apa itu benar atau salah
Tak mengerti serius atau hanya seloroh
Aku tidak akan jadi pemungut sampah
Tak dimaki orang dengan sumpah serapah
Tak dihina anak-anak karena lusuh
Dikira maling barang rongsokan, sedih

Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi penulis tenar
Tak seperti air masuk mulut lalu keluar
Aku akan jadi pohon jati kekar
Tak seperti pohon pisang
Sekali berarti setelah itu mati
Tak berguna sama sekali bagai mimpi

Andai aku rajin belajar….
Aku tak akan tinggal kelas
Aku tak akan bodoh terus-menerus
Aku tak akan kena marah dari guru
Aku tak akan dapat nilai merah
Entah apa lagi yang kudapat

Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi siswa pintar
Aku kaan jadi mahasiswa terpelajar
Aku akan jadi pemimpin negara besar
Aku akan jadi pemersatu negeri, bersinar

Sayang, aku hanya berandai-andai
Sementara aku tetap malas belajar
Tak mau buka buku agar pintar
Tak mau membuka mata demi cita
Orang pun terlanjaur percaya

Aku hanya orang-orang bodoh
Tak tahu apa itu belajar
Tak tahu apa itu pintar
Tak mengerti apa itu terpelajar
Aku sudah tak tahu apa itu….
Belajar
Andai dulu aku rajin belajar

mantingantengah-jakenan-pati, 5 Agustus 2010

Bookmark and Share

Wednesday, May 30, 2012

Puisi Tentang Hari Pendidikan Nasional | Ismail Ahbar

3 komentar


Tentang Hari Pendidikan Nasional
Ismail Ahbar

Jika kau lihat bendera merah putih berkibar dihalaman sekolah
Belum tentu disana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang,
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa

Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
pastikan udel dan BH nya tak tampak oleh umum

Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah - sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas,
lihatlah, pendidikan pun didramatisir

Jika kau lihat dosen-dosen mu tak ada dimeja,
yakinlah, mereka sedang sangat sibuk, urusan ini, dan urusan itu
Jika kau lihat pelajar tawuran,
terbiasalah, pendidikan kita ‘kan tentang otot dan tulang,
bukan tentang otak dan sosial emosional

Jika kau lihat aku mengkritik saja,
percayalah, lebih baik begini,
daripada diam dan dibodohi sampai tertidur dibangku mu,,,,

Semangat,,Sebab hidup tak boleh mati karena liur-liur politik,,,,

03 Mei 2012

sumber : fiksi.kompasiana.com

Bookmark and Share

Tuesday, February 21, 2012

Puisi Untukmu Guruku | Evi Melyati

0 komentar

Untukmu Guruku
Evi Melyati

Guratan luka adalah kepedihan
ketika rindu memanggil
memasung segala benci
dan dendam kala itu, kami adalah
deretan kertas putih
tanpa makna
selama itu kita berpagut
dalam harapan
masa depan yang terbentang
begitu jauh begitu samar
kini kurangkai kata
untuk segala kebersamaan
yang pernah ada
tanah ini telah menjadi saksi
tentang ulah
prestasi dan kenakalanku
aku rindu pada segala yang kulewati
gemuruh angin dan tanah berdebu
sungguh deras suaramu memanggil
membawaku keluar dari kegelapan
dari kebodohan
seperti tak ada
untuk terima kasihku
kepada bapak guru
kepada ibu guru
pembawa cahaya penerang gelapku
esok masih sangat panjang
jalan masih begitu jauh
cita-cita harus ditegakkan
temaram di kaki langit
mengiringi langkah
tiada berujung

Tangerang, 07032011

Bookmark and Share

Wednesday, May 18, 2011

Contoh Puisi Tema Pendidikan | Apa Kabar Pendidikan Negeriku

0 komentar

APA KABAR PENDIDIKAN NEGERIKU
Karya : Dian Hartati

Sampai kini aku tak tahu
Apakah titel sarjana yang dibangga-banggakan ayahku dulu
Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku

Tujuh belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah-ibuku
Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun aku tetap tak mampu memberi anak-anakku sesuap makan

Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah
Namun tak memberiku otak brilian dan keterampilan yang sepadan

Aku hanya terampil menyontek garapan temanku
Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang
Aku terampil mencuri ide-ide, bukannya mencipta

Apa kabar pendidikan negeriku,
Adakah kini kau sudah berbenah
Sehingga anak cucuku akan dapat merasai sekolah yang indah
Dan masa depan yang cerah?

Bookmark and Share

Monday, May 9, 2011

Pantun Pendidikan | Contoh Pantun Pendidikan

0 komentar

Pantun Pendidikan | Contoh Pantun Pendidikan

burung Garuda terbangnya tinggi
terbang jauh tiada tara
apa bila kamu sudah sukses nanti
jangan melupakan guru yang sudah berjasa.

Buka puasa di Restoran
jangan lupa ajak istri
jangan sampai melupakan pendidikan
dan carilah ilmu sampai mati

matahari bersinar cerah
para nelayan mulai berlayar
jika ingin masa depan mu cerah
rajin-rajinlah belajar

Daun hijau di puncak gunung
Burung terbang berkicau ria
Jangan lupa menuntut ilmu
Pasti hidupmu akan bahagia

Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus

Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas

Bookmark and Share

Wednesday, May 4, 2011

Puisi Perpisahan Sekolah | Pesan Diujung Pertemuan

0 komentar

Pesan Diujung Pertemuan
Puisi Muhammad Rain

Kekal di ingatan kisahan semasa sekolah
Berganti rupa canda dan tawa
Kau adalah penerus jalan benderang
Demi amanah ibu dan bapak juga para guru

Telah sampai pada tangga baru
Namamu tersebut tiga tahun lalu
Kali pertama dudukmu termangu
Hadapi tugas-tugas pelajaran

Alam berkembang menjadi guru
Melihat usia masih muda tak boleh lepas usaha dan doa
Lalui laju derap langkahmu pantang menyerah sebelum bertarung

Jaman didepan raih hadapi
Berat halangan jangan patahkan
Kenang dan taati cita-citamu sendiri
Sehabis gelap terbitlah terang

Pesan diujung pertemuan
Dari kami adik-adikmu yang menatap pada harum wajahmu
Teladan dalam kata persahabatan senyum sapa
Jangan lupakan masa indah disekolahmu
Usap hapuskan segala kesan sedih dan kecewa
Kebaikan menjadi pelajaran berharga

Selamat jalan kami lepaskan
Pintu-pintu menanti kedatangan dan kepulangan
Ketika jaya usah lupakan asuhan guru-guru kita
Mereka pelita yang menyuluh kita kepada ilmu dan cita-cita
Raih bahagiamu dihari muka

Bookmark and Share

Tuesday, April 19, 2011

Kumpulan Pantun Anak Sekolah | Pantun Anak-Anak

0 komentar

Kumpulan Pantun Anak Sekolah

Pantai Beruas pasirnya putih
tempat orang berbagan belat
Anak SMP berpakaian biru putih
mari kita didik agar tidak jadi bejat

Jalan-jalan ke makassar
jangan lupa makan pisang 'epe
Jika mau jadi orang besar
ajari hal baik pada anak smp

Paling enak goreng tempe
dimakan pakai sambal
Didik baik-baik anak smp
agar tidak jadi nakal

Makan jengkol berbalut tepung
Makannya di atas komedi putar
Ada lelaki berbadan karung
Lewat depan mata bumi bergetar

Ke Bandung beli tahu bulat
Jangan lupa dengan peuyemnya
Siapa sering makan coklat
Hati-Hati Rusak giginya

Masuk Istana berliku-liku
Bertemu dengan sang raja
Aku Senang baca buku
Buku antarkan Kemana saja

Bookmark and Share

Wednesday, March 23, 2011

Kumpulan Puisi Anak Sekolah | Tentang Ibu dan Tepi Laut

0 komentar

IBU
Ita Permata Dewi

Oh Ibu kau segalanya bagiku
kau yang telah mendidik dan membesarkan aku.
jika aku melanggar perkataanmu
berdosalah aku
pepatah mengatakan
surga ada di telapak kaki ibu.


Di Tepi Laut

Du ujung musim yang bertiup angin
bagai dengus gurun pasir
cahaya melompat dalam lautan salju
di seret nya langkah di malam itu
dalam putih waktu
kutawarkan pada Mu
jenuh semesta ini ku penuhi isi
di hidup mu nasib dunia
bentangkan kedua tanggan mu
pohon-pohon kering di tepi laut padang pasir
menyanyi dalam gaib malam
kepada seluruh dunia
yan g menelan kan dipuncuk pantai
kuburlah hidup tanpa kesadaran

karya
Ita Permata Dewi
SMP N 03 Sui Ambawang

Bookmark and Share

Tuesday, March 1, 2011

Puisi Pendidikan | Puisi Tentang Pendidikan

3 komentar



Sekolahku
Muhammad Zakaria

Sekolah adalah arena pembelajaran
Ilmu dicari sambil berkawan
Banyak atau sedikit tergantung muatan
Siswa yang rajin pastilah girang

Ilmu dunia ada disana
Ilmu akhirat tesedia juga
Tergantung engkau pilih yang mana
Sebaiknya didapat dua-duanya

Bila engkau orang yang bijak
Akan mendapat tempat berpijak
Allah memberi hasil yang telak
Dunia akhirat pasti berdampak

Bumi ini ibarat bola
Salah langkah akan celaka
Sekolah tempat ilmu ditempa
Bahagia kelak engkau merasa

Rajinlah engkau wahai kawan
Janganlah lupa wahai teman
Dengan ilmu kita dapat berjalan
Pengaruh dunia kita takkan rawan.

22-Nov-2012
www.kabarindonesia.com


Pendidikan Untuk Siapa?
Doni Swadarma

Pendidikan, apa khabarmu hari ini?
Di tengah silih bergantinya istilah hebatmu CBSA, KBK, KTSP entah apa lagi nanti
Namun masih terasa ganjalan di benakku
Untuk siapakah engkau dinikmati?

Upik pengamen cilik, Ni’an tukang asongan, Topan preman prapatan
Mereka bukan anak sekolahan
Mereka punya sebuah mimpi,
mimpi yang sederhana : bisa makan setelah kecapean

Sementara itu.... .di sekolahnya orang-orang penting
Yang tarifnya bikin kepala pusing
Michele, David dan Tobing asyik browsing sambil outting
Fasilitasnya lengkap ada yang backing

Selesai sekolah mereka kuliah
Di kampus tercinta dambaan semua
Bukannya cerdas akal dan jiwa
Bullying dan kekerasan malah mewabah!

Setelah lulus, mereka bekerja
Menjadi Menteri, direktur, birokrat, politisi atau pengusaha
Tapi mengapa bukannya membangun negeri tercinta
Sudah berpenghasilan tinggi, masih korupsi juga!

Aku bingung aku resah
Dimanakah letaknya salah
Sudah sekolah sudah kuliah
Keluar-keluar kok malah jadi lintah

Kami yang ada di sini
Cuma bisa jadi pemimpi
Bermimpi sepuas hati
Setelah bangun menangis lagi

Bukan itu yang kuharapkan
Pendidikan yang bisa merubah
Semua kezholiman menjadi keadilan!

10 Juni 2011
http://www.kompasiana.com/doni_swa

Bookmark and Share

Friday, February 25, 2011

Puisi Anak Anak | Kumpulan Puisi Anak SD

0 komentar

SAHABAT SEJATIKU
Annisa Sekar Salsabila

Aku sedih, kau menghibur
Aku kecewa, kau membuatku senang
Dan bila aku tak bisa
kau pun mengajari

Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu

Sahabat....
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah,
seumur hidup kita.

Kelas 4 SD N 1 Kebumen
Jalan Pemuda 94 Kebumen


HIDUNG
Aldi Hairul

Aku bisa mencium bunga mawar
Aku bisa mencium kentut
Aku bisa mencium bau kaos kaki
Aku bisa mencium bau kotoran anjing
Aku bisa mencium bau badan
Aku bisa mencium bunga matahari
Semua karena kupunya hidung yang baik
Terima kasih hidung!

KELAS 2C SDN 34 PONSEL

MATA SAYA
Bagus Satrio

Saya mempunyai mata
Saya melihat menggunakan mata
Saya melihat apapun benda menggunakan mata
Karena mata, saya bisa melihat
Saya bisa melihat rumah,pohon dan buku
Karena mata,saya bisa membaca buku
Sehingga saya menjadi juara.

KELAS 2C SDN 34 PONSEL

Puisi Anak Anak | Kumpulan Puisi Anak SD

Bookmark and Share

Sunday, February 13, 2011

Puisi Tentang Sekolah | Bangunan Sekolah

0 komentar

Bangunan Sekolah
Arsyad Indradi

setiap pagi minggu
anakanakku mengajak ke bangunan sekolahnya
yang baru dibangun
dengan sorot matamentari membias wajahwajah
patria
mereka berharap cepat selesai agar dapat belajar
untuk menyongsong masadepan
aku sangat bangga ketika mereka menyatakan
betapa besar cinta mereka terhadap negeri ini
tapi di balik itu aku bagai disayat sembilu
konstruksi bangunan, penyediaan sarana dan prasarana sekolah ini
apakah dapat mewujudkan citacita mereka
karena biaya pendidikan teramat mahal
dan pelaku pendidikan masih mencaricari sistem
anakanakku masih menatap bangunan sekolahnya
dengan matamentari dan wajahwajahpatria

banjarbaru,1979

Bookmark and Share

Friday, January 7, 2011

Kumpulan Puisi Anak Anak | Koleksi Puisi Anak SD

0 komentar

Link
Kumpulan Puisi Anak Anak
Karya : Wina

Buku

Oh buku
Kau teman sejati ku
Aku mencari ilmu dari mu
Kalau aku kesepian, ku slalu membaca mu

Oh buku ku
Kau sebagi sumber sumber ilmu
Ilmu untuk anak bangsa dan untuk mencerdaskan bangsa
Karena mu aanak bangsa menjadi pintar

Oh terima kasih buku


Guruku

Oh Guruku
Betapa besar jasamu
Walaupun semua orang bilang,kau pahlawan tanpa tanda jasa
Tanpa mengenal lelah mengajarkan ku
Membuat anak-anak menjadi pintar

Oh guruku
Kau memang pahlawan
Walaupun tanpa tanda jasa
Kau tetap mengajar kan kami
Demi masa depan kami untuk bangsa negara kami

Oh terima kasih guruku


Adiku

Oh adikku....
Kau sangat lucu
Rambutmu merah dan ikal
Wajahmu mungil
Lucu sekali....
Mulutmu kecil
Pipimu mungil
Ku inginmencium pipimu yang mungil
Ku akan selalu sayang padamu..
Kau bisa menghiburku saat ku sedih

Oh adikku, kau sangat lucu


Boneka

Kau sudah menemaniku tidurku yang lelap
Saat ku sedih ku pasti memelukmu..
Ku akan mengajakmu bermain ke mana saja
Oh bonekaku
Ku akan syang padamu
Ku takkan melupakan mu
Kau teman hidupku
Kau menjadi sahabatku
Terima kasih bonekaku

Ku takkan melupakan mu


Profil Wina
Bernama Asli Salsabila Syahira Adi, Siswi SD Kelas 5 SDN 29 Depok Tengah, Prestasi terbaru Juara Terbaik Kategori kelas V- Ke atas Lomba Menulis Cerita setelah mendengar dongeng di FLP Depok II TimurTingkat kota Depok.Desember 2007.

Sumber : http://rumahcahayadepok2.blogspot.com


Bookmark and Share

Sunday, June 20, 2010

SAJAK TENTANG GURU | Puisi Untuk Guruku

0 komentar

“KAPAN SEKOLAH KAMI LEBIH BAIK
DARI KANDANG AYAM”
oleh Prof. Winarno Surahmad.

“Tanpa sebuah kepalsuan, guru artinya ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan,
Semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan.
Tetapi dunianya ternyata tuli. Setuli batu.
Tidak berhati.

Otonominya, kompetensinya, profesinya
hanya sepuhan pembungkus rasa getir,”

“Bolehkan kami bertanya,
apakah artinya bertugas mulia
ketika kami hanya terpinggirkan
tanpa ditanya, tanpa disapa?
Kapan sekolah kami lebih baik dari
kandang ayam?
Kapan pengetahuan kami bukan ilmu kadaluarsa?
Mungkinkah berharap
yang terbaik dalam kondisi yang terburuk?”

“Ketika semua orang menangis,
kenapa kami harus tetap tertawa?
Kenapa ketika orang kekenyangan,
kami harus tetap kelaparan?
Bolehkah kami bermimpi di dengar
ketika berbicara?
Dihargai layaknya manusia?
Tidak dihalau ketika bertanya?
Tidak mungkin berharap
dalam kondisi terburuk,”

“Sejuta batu nisan
guru tua yang terlupakan oleh sejarah.
Terbaca torehan darah kering:
Di sini berbaring seorang guru
semampu membaca buku usang
sambil belajar menahan lapar.
Hidup sebulan dengan gaji sehari.
Itulah nisan tua sejuta
guru tua yang terlupakan oleh sejarah,”

Bookmark and Share

Puisi Buat Guru | Untuk Guruku Tercinta

0 komentar

SAJAK GURU

Kau insan yang mulia
Mendidik generasi demi generasi
Tanpa mengenal erti jemu
Siang malam berdoa agar
Anak bangsa berjaya dan berjaya

Guru
Kau ibarat lilin
Menerangi jalan yang gelap
Menyuluh ke jalan yang terang
Namun kekadang tersasar
Oleh badai yang datang

Guru
Kami anak didik
Bersyukur kepada Ilahi
Kerana menjadi insan yang terpilih
Hasil usaha murnimu

Guru
Kami berdoa agar kau guru
Bahagia dan tenang selalu
Di dunia dan akhirat
Salam kasih dan sayang
Dari kami
Buatmu guru

Nukilan: Nur Shahida Baharudin

Bookmark and Share

Puisi Bertema Guru | Guru Oh Guru Usman Awang

0 komentar

GURU OH GURU
Usman Awang

Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepala ajar
Ibarat bunga kembang tak jadi
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum jadi dewasa.
Dialah ibu dialah bapa juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat.
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa;
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca.
Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di Ibu Kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku;
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara.
Jadilah apa pun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulangi ilmu
Panggilan keramat "cikgu" kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat.

USMAN AWANG 1979


Bookmark and Share

Puisi Tentang Profesi Guru | Jika Ada Rasa Ikhlas Itu

0 komentar

JIKA ADA RASA IKHLAS ITU
• ymr, inna simpang

aming aminoedhin


lalu gelisahku bertemu
kawan lama bertahun tak sua
kujumpai pada siang terik mentari
surabaya tak alang kepalang panasnya

di lobby inna simpang hotel nan sejuk
mengurai bimbang cerita-cerita lama
tanpa ujung batas tentang kawan sebangku
tentang kawan-kawan kuliah tak pernah temu
tanpa rasa-rasa jemu

hari seakan berlari kembali
ke arah waktu lampau
saat di bawah tanjung kampus kita
bersama mimpi dan mengigau

nasib selalu tak tertib
waktu bisa menggergaji ingatan
lupa kepada seorang kawan
adalah biasa. hanya perubahan
adalah abadi di alam ini

wajahmu seakan tak berubah
hanya perilaku jauh dari dulu
ada mukena membalut rambutmu
seperti ustadzah kampungku
begitu ayu!

wajahmu seakan tak berubah
hanya laku tomboy dulu
musnah di mataku. ditelan indah
mukena. mukenamu
begitu sederhana. begitu mempesona

benar pilihanmu
guru adalah pekerjaan paling mulia
jika ada rasa ikhlas itu

Surabaya, 10/7/2008

Bookmark and Share
 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |