Andai Aku Rajin BelajarRusdi Ngarpan SuryapatiAku akan jadi orang pintarBegitu kata orang-orang terpelajarAku akan jadi guru bermutuItu kata orang-orang di sekelilingkuAku akan jadi pengarang lagu merduKata ibuku yang selalu menyanyi untukkuAndai aku rajin belajar….Aku tidak akan jadi orang bodohTak tahu apa itu benar atau salahTak mengerti serius atau hanya selorohAku tidak akan jadi pemungut sampahTak dimaki orang dengan sumpah serapahTak dihina anak-anak karena lusuhDikira maling barang rongsokan, sedihAndai aku rajin belajar….Aku akan jadi penulis tenarTak seperti air masuk mulut lalu keluarAku akan jadi pohon jati kekarTak seperti pohon pisangSekali berarti setelah itu matiTak berguna sama sekali bagai mimpiAndai aku rajin belajar….Aku tak akan tinggal kelasAku tak akan bodoh terus-menerusAku tak akan kena marah dari guruAku tak akan dapat nilai merahEntah apa lagi yang kudapatAndai aku rajin belajar….Aku akan jadi siswa pintarAku kaan jadi mahasiswa terpelajarAku akan jadi pemimpin negara besarAku akan jadi pemersatu negeri, bersinarSayang, aku hanya berandai-andaiSementara aku tetap malas belajarTak mau buka buku agar pintarTak mau membuka mata demi citaOrang pun terlanjaur percayaAku hanya orang-orang bodohTak tahu apa itu belajarTak tahu apa itu pintarTak mengerti apa itu terpelajarAku sudah tak tahu apa itu….BelajarAndai dulu aku rajin belajarmantingantengah-jakenan-pati, 5 Agustus 2010
Showing posts with label Kategori Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Kategori Pendidikan. Show all posts
Tuesday, October 30, 2012
Puisi Pendidikan Anak | Andai Aku Rajin Belajar
0 komentar Tuesday, October 30, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisiWednesday, May 30, 2012
Puisi Tentang Hari Pendidikan Nasional | Ismail Ahbar
3 komentar Wednesday, May 30, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Tentang Hari Pendidikan Nasional
Ismail Ahbar
Jika kau lihat bendera merah putih berkibar dihalaman sekolah
Belum tentu disana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang,
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa
Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
pastikan udel dan BH nya tak tampak oleh umum
Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah - sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas,
lihatlah, pendidikan pun didramatisir
Jika kau lihat dosen-dosen mu tak ada dimeja,
yakinlah, mereka sedang sangat sibuk, urusan ini, dan urusan itu
Jika kau lihat pelajar tawuran,
terbiasalah, pendidikan kita ‘kan tentang otot dan tulang,
bukan tentang otak dan sosial emosional
Jika kau lihat aku mengkritik saja,
percayalah, lebih baik begini,
daripada diam dan dibodohi sampai tertidur dibangku mu,,,,
Semangat,,Sebab hidup tak boleh mati karena liur-liur politik,,,,
03 Mei 2012
sumber : fiksi.kompasiana.com
Tuesday, February 21, 2012
Puisi Untukmu Guruku | Evi Melyati
0 komentar Tuesday, February 21, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisiUntukmu Guruku
Evi Melyati
Guratan luka adalah kepedihan
ketika rindu memanggil
memasung segala benci
dan dendam kala itu, kami adalah
deretan kertas putih
tanpa makna
selama itu kita berpagut
dalam harapan
masa depan yang terbentang
begitu jauh begitu samar
kini kurangkai kata
untuk segala kebersamaan
yang pernah ada
tanah ini telah menjadi saksi
tentang ulah
prestasi dan kenakalanku
aku rindu pada segala yang kulewati
gemuruh angin dan tanah berdebu
sungguh deras suaramu memanggil
membawaku keluar dari kegelapan
dari kebodohan
seperti tak ada
untuk terima kasihku
kepada bapak guru
kepada ibu guru
pembawa cahaya penerang gelapku
esok masih sangat panjang
jalan masih begitu jauh
cita-cita harus ditegakkan
temaram di kaki langit
mengiringi langkah
tiada berujung
Tangerang, 07032011
Wednesday, May 18, 2011
Contoh Puisi Tema Pendidikan | Apa Kabar Pendidikan Negeriku
0 komentar Wednesday, May 18, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiAPA KABAR PENDIDIKAN NEGERIKU
Karya : Dian Hartati
Sampai kini aku tak tahu
Apakah titel sarjana yang dibangga-banggakan ayahku dulu
Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku
Tujuh belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah-ibuku
Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun aku tetap tak mampu memberi anak-anakku sesuap makan
Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah
Namun tak memberiku otak brilian dan keterampilan yang sepadan
Aku hanya terampil menyontek garapan temanku
Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang
Aku terampil mencuri ide-ide, bukannya mencipta
Apa kabar pendidikan negeriku,
Adakah kini kau sudah berbenah
Sehingga anak cucuku akan dapat merasai sekolah yang indah
Dan masa depan yang cerah?
Monday, May 9, 2011
Pantun Pendidikan | Contoh Pantun Pendidikan
0 komentar Monday, May 09, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiPantun Pendidikan | Contoh Pantun Pendidikan
burung Garuda terbangnya tinggi
terbang jauh tiada tara
apa bila kamu sudah sukses nanti
jangan melupakan guru yang sudah berjasa.
Buka puasa di Restoran
jangan lupa ajak istri
jangan sampai melupakan pendidikan
dan carilah ilmu sampai mati
matahari bersinar cerah
para nelayan mulai berlayar
jika ingin masa depan mu cerah
rajin-rajinlah belajar
Daun hijau di puncak gunung
Burung terbang berkicau ria
Jangan lupa menuntut ilmu
Pasti hidupmu akan bahagia
Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Wednesday, May 4, 2011
Puisi Perpisahan Sekolah | Pesan Diujung Pertemuan
0 komentar Wednesday, May 04, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiPesan Diujung Pertemuan
Puisi Muhammad Rain
Kekal di ingatan kisahan semasa sekolah
Berganti rupa canda dan tawa
Kau adalah penerus jalan benderang
Demi amanah ibu dan bapak juga para guru
Telah sampai pada tangga baru
Namamu tersebut tiga tahun lalu
Kali pertama dudukmu termangu
Hadapi tugas-tugas pelajaran
Alam berkembang menjadi guru
Melihat usia masih muda tak boleh lepas usaha dan doa
Lalui laju derap langkahmu pantang menyerah sebelum bertarung
Jaman didepan raih hadapi
Berat halangan jangan patahkan
Kenang dan taati cita-citamu sendiri
Sehabis gelap terbitlah terang
Pesan diujung pertemuan
Dari kami adik-adikmu yang menatap pada harum wajahmu
Teladan dalam kata persahabatan senyum sapa
Jangan lupakan masa indah disekolahmu
Usap hapuskan segala kesan sedih dan kecewa
Kebaikan menjadi pelajaran berharga
Selamat jalan kami lepaskan
Pintu-pintu menanti kedatangan dan kepulangan
Ketika jaya usah lupakan asuhan guru-guru kita
Mereka pelita yang menyuluh kita kepada ilmu dan cita-cita
Raih bahagiamu dihari muka
Tuesday, April 19, 2011
Kumpulan Pantun Anak Sekolah | Pantun Anak-Anak
0 komentar Tuesday, April 19, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiKumpulan Pantun Anak Sekolah
Pantai Beruas pasirnya putih
tempat orang berbagan belat
Anak SMP berpakaian biru putih
mari kita didik agar tidak jadi bejat
Jalan-jalan ke makassar
jangan lupa makan pisang 'epe
Jika mau jadi orang besar
ajari hal baik pada anak smp
Paling enak goreng tempe
dimakan pakai sambal
Didik baik-baik anak smp
agar tidak jadi nakal
Makan jengkol berbalut tepung
Makannya di atas komedi putar
Ada lelaki berbadan karung
Lewat depan mata bumi bergetar
Ke Bandung beli tahu bulat
Jangan lupa dengan peuyemnya
Siapa sering makan coklat
Hati-Hati Rusak giginya
Masuk Istana berliku-liku
Bertemu dengan sang raja
Aku Senang baca buku
Buku antarkan Kemana saja
Wednesday, March 23, 2011
Kumpulan Puisi Anak Sekolah | Tentang Ibu dan Tepi Laut
0 komentar Wednesday, March 23, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiIBU
Ita Permata Dewi
Oh Ibu kau segalanya bagiku
kau yang telah mendidik dan membesarkan aku.
jika aku melanggar perkataanmu
berdosalah aku
pepatah mengatakan
surga ada di telapak kaki ibu.
Di Tepi Laut
Du ujung musim yang bertiup angin
bagai dengus gurun pasir
cahaya melompat dalam lautan salju
di seret nya langkah di malam itu
dalam putih waktu
kutawarkan pada Mu
jenuh semesta ini ku penuhi isi
di hidup mu nasib dunia
bentangkan kedua tanggan mu
pohon-pohon kering di tepi laut padang pasir
menyanyi dalam gaib malam
kepada seluruh dunia
yan g menelan kan dipuncuk pantai
kuburlah hidup tanpa kesadaran
karya
Ita Permata Dewi
SMP N 03 Sui Ambawang
Tuesday, March 1, 2011
Puisi Pendidikan | Puisi Tentang Pendidikan
3 komentar Tuesday, March 01, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
SekolahkuMuhammad ZakariaSekolah adalah arena pembelajaranIlmu dicari sambil berkawanBanyak atau sedikit tergantung muatanSiswa yang rajin pastilah girangIlmu dunia ada disanaIlmu akhirat tesedia jugaTergantung engkau pilih yang manaSebaiknya didapat dua-duanyaBila engkau orang yang bijakAkan mendapat tempat berpijakAllah memberi hasil yang telakDunia akhirat pasti berdampakBumi ini ibarat bolaSalah langkah akan celakaSekolah tempat ilmu ditempaBahagia kelak engkau merasaRajinlah engkau wahai kawanJanganlah lupa wahai temanDengan ilmu kita dapat berjalanPengaruh dunia kita takkan rawan.22-Nov-2012www.kabarindonesia.com
Pendidikan Untuk Siapa?Doni SwadarmaPendidikan, apa khabarmu hari ini?Di tengah silih bergantinya istilah hebatmu CBSA, KBK, KTSP entah apa lagi nantiNamun masih terasa ganjalan di benakkuUntuk siapakah engkau dinikmati?Upik pengamen cilik, Ni’an tukang asongan, Topan preman prapatanMereka bukan anak sekolahanMereka punya sebuah mimpi,mimpi yang sederhana : bisa makan setelah kecapeanSementara itu.... .di sekolahnya orang-orang pentingYang tarifnya bikin kepala pusingMichele, David dan Tobing asyik browsing sambil outtingFasilitasnya lengkap ada yang backingSelesai sekolah mereka kuliahDi kampus tercinta dambaan semuaBukannya cerdas akal dan jiwaBullying dan kekerasan malah mewabah!Setelah lulus, mereka bekerjaMenjadi Menteri, direktur, birokrat, politisi atau pengusahaTapi mengapa bukannya membangun negeri tercintaSudah berpenghasilan tinggi, masih korupsi juga!Aku bingung aku resahDimanakah letaknya salahSudah sekolah sudah kuliahKeluar-keluar kok malah jadi lintahKami yang ada di siniCuma bisa jadi pemimpiBermimpi sepuas hatiSetelah bangun menangis lagiBukan itu yang kuharapkanPendidikan yang bisa merubahSemua kezholiman menjadi keadilan!10 Juni 2011http://www.kompasiana.com/doni_swa
Friday, February 25, 2011
Puisi Anak Anak | Kumpulan Puisi Anak SD
0 komentar Friday, February 25, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiSAHABAT SEJATIKU
Annisa Sekar Salsabila
Aku sedih, kau menghibur
Aku kecewa, kau membuatku senang
Dan bila aku tak bisa
kau pun mengajari
Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu
Sahabat....
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah,
seumur hidup kita.
Kelas 4 SD N 1 Kebumen
Jalan Pemuda 94 Kebumen
HIDUNG
Aldi Hairul
Aku bisa mencium bunga mawar
Aku bisa mencium kentut
Aku bisa mencium bau kaos kaki
Aku bisa mencium bau kotoran anjing
Aku bisa mencium bau badan
Aku bisa mencium bunga matahari
Semua karena kupunya hidung yang baik
Terima kasih hidung!
KELAS 2C SDN 34 PONSEL
MATA SAYA
Bagus Satrio
Saya mempunyai mata
Saya melihat menggunakan mata
Saya melihat apapun benda menggunakan mata
Karena mata, saya bisa melihat
Saya bisa melihat rumah,pohon dan buku
Karena mata,saya bisa membaca buku
Sehingga saya menjadi juara.
KELAS 2C SDN 34 PONSEL
Puisi Anak Anak | Kumpulan Puisi Anak SD
Sunday, February 13, 2011
Puisi Tentang Sekolah | Bangunan Sekolah
0 komentar Sunday, February 13, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisiBangunan Sekolah
Arsyad Indradi
setiap pagi minggu
anakanakku mengajak ke bangunan sekolahnya
yang baru dibangun
dengan sorot matamentari membias wajahwajah
patria
mereka berharap cepat selesai agar dapat belajar
untuk menyongsong masadepan
aku sangat bangga ketika mereka menyatakan
betapa besar cinta mereka terhadap negeri ini
tapi di balik itu aku bagai disayat sembilu
konstruksi bangunan, penyediaan sarana dan prasarana sekolah ini
apakah dapat mewujudkan citacita mereka
karena biaya pendidikan teramat mahal
dan pelaku pendidikan masih mencaricari sistem
anakanakku masih menatap bangunan sekolahnya
dengan matamentari dan wajahwajahpatria
banjarbaru,1979
Friday, January 7, 2011
Kumpulan Puisi Anak Anak | Koleksi Puisi Anak SD
0 komentar Friday, January 07, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Kumpulan Puisi Anak Anak
Karya : Wina
Buku
Oh buku
Kau teman sejati ku
Aku mencari ilmu dari mu
Kalau aku kesepian, ku slalu membaca mu
Oh buku ku
Kau sebagi sumber sumber ilmu
Ilmu untuk anak bangsa dan untuk mencerdaskan bangsa
Karena mu aanak bangsa menjadi pintar
Oh terima kasih buku
Guruku
Oh Guruku
Betapa besar jasamu
Walaupun semua orang bilang,kau pahlawan tanpa tanda jasa
Tanpa mengenal lelah mengajarkan ku
Membuat anak-anak menjadi pintar
Oh guruku
Kau memang pahlawan
Walaupun tanpa tanda jasa
Kau tetap mengajar kan kami
Demi masa depan kami untuk bangsa negara kami
Oh terima kasih guruku
Adiku
Oh adikku....
Kau sangat lucu
Rambutmu merah dan ikal
Wajahmu mungil
Lucu sekali....
Mulutmu kecil
Pipimu mungil
Ku inginmencium pipimu yang mungil
Ku akan selalu sayang padamu..
Kau bisa menghiburku saat ku sedih
Oh adikku, kau sangat lucu
Boneka
Kau sudah menemaniku tidurku yang lelap
Saat ku sedih ku pasti memelukmu..
Ku akan mengajakmu bermain ke mana saja
Oh bonekaku
Ku akan syang padamu
Ku takkan melupakan mu
Kau teman hidupku
Kau menjadi sahabatku
Terima kasih bonekaku
Ku takkan melupakan mu
Profil Wina
Bernama Asli Salsabila Syahira Adi, Siswi SD Kelas 5 SDN 29 Depok Tengah, Prestasi terbaru Juara Terbaik Kategori kelas V- Ke atas Lomba Menulis Cerita setelah mendengar dongeng di FLP Depok II TimurTingkat kota Depok.Desember 2007.
Sumber : http://rumahcahayadepok2.blogspot.com
Sunday, June 20, 2010
SAJAK TENTANG GURU | Puisi Untuk Guruku
0 komentar Sunday, June 20, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi“KAPAN SEKOLAH KAMI LEBIH BAIK
DARI KANDANG AYAM”
oleh Prof. Winarno Surahmad.
“Tanpa sebuah kepalsuan, guru artinya ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan,
Semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan.
Tetapi dunianya ternyata tuli. Setuli batu.
Tidak berhati.
Otonominya, kompetensinya, profesinya
hanya sepuhan pembungkus rasa getir,”
“Bolehkan kami bertanya,
apakah artinya bertugas mulia
ketika kami hanya terpinggirkan
tanpa ditanya, tanpa disapa?
Kapan sekolah kami lebih baik dari
kandang ayam?
Kapan pengetahuan kami bukan ilmu kadaluarsa?
Mungkinkah berharap
yang terbaik dalam kondisi yang terburuk?”
“Ketika semua orang menangis,
kenapa kami harus tetap tertawa?
Kenapa ketika orang kekenyangan,
kami harus tetap kelaparan?
Bolehkah kami bermimpi di dengar
ketika berbicara?
Dihargai layaknya manusia?
Tidak dihalau ketika bertanya?
Tidak mungkin berharap
dalam kondisi terburuk,”
“Sejuta batu nisan
guru tua yang terlupakan oleh sejarah.
Terbaca torehan darah kering:
Di sini berbaring seorang guru
semampu membaca buku usang
sambil belajar menahan lapar.
Hidup sebulan dengan gaji sehari.
Itulah nisan tua sejuta
guru tua yang terlupakan oleh sejarah,”
Puisi Buat Guru | Untuk Guruku Tercinta
0 komentar Sunday, June 20, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisiSAJAK GURU
Kau insan yang mulia
Mendidik generasi demi generasi
Tanpa mengenal erti jemu
Siang malam berdoa agar
Anak bangsa berjaya dan berjaya
Guru
Kau ibarat lilin
Menerangi jalan yang gelap
Menyuluh ke jalan yang terang
Namun kekadang tersasar
Oleh badai yang datang
Guru
Kami anak didik
Bersyukur kepada Ilahi
Kerana menjadi insan yang terpilih
Hasil usaha murnimu
Guru
Kami berdoa agar kau guru
Bahagia dan tenang selalu
Di dunia dan akhirat
Salam kasih dan sayang
Dari kami
Buatmu guru
Nukilan: Nur Shahida Baharudin
Puisi Bertema Guru | Guru Oh Guru Usman Awang
0 komentar Sunday, June 20, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisiGURU OH GURU
Usman Awang
Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepala ajar
Ibarat bunga kembang tak jadi
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum jadi dewasa.
Dialah ibu dialah bapa juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat.
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa;
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca.
Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di Ibu Kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku;
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara.
Jadilah apa pun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulangi ilmu
Panggilan keramat "cikgu" kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat.
USMAN AWANG 1979
Puisi Tentang Profesi Guru | Jika Ada Rasa Ikhlas Itu
0 komentar Sunday, June 20, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisiJIKA ADA RASA IKHLAS ITU
• ymr, inna simpang
aming aminoedhin
lalu gelisahku bertemu
kawan lama bertahun tak sua
kujumpai pada siang terik mentari
surabaya tak alang kepalang panasnya
di lobby inna simpang hotel nan sejuk
mengurai bimbang cerita-cerita lama
tanpa ujung batas tentang kawan sebangku
tentang kawan-kawan kuliah tak pernah temu
tanpa rasa-rasa jemu
hari seakan berlari kembali
ke arah waktu lampau
saat di bawah tanjung kampus kita
bersama mimpi dan mengigau
nasib selalu tak tertib
waktu bisa menggergaji ingatan
lupa kepada seorang kawan
adalah biasa. hanya perubahan
adalah abadi di alam ini
wajahmu seakan tak berubah
hanya perilaku jauh dari dulu
ada mukena membalut rambutmu
seperti ustadzah kampungku
begitu ayu!
wajahmu seakan tak berubah
hanya laku tomboy dulu
musnah di mataku. ditelan indah
mukena. mukenamu
begitu sederhana. begitu mempesona
benar pilihanmu
guru adalah pekerjaan paling mulia
jika ada rasa ikhlas itu
Surabaya, 10/7/2008
Subscribe to:
Posts (Atom)