Kamar 32 Hotel Artha. Malam NyepiAchmad Obe MarzukiGelap pekat malam larutrumah – rumah menutup pintudalam kamar 32 hotel arthasuara kipas merikik tidak berhentibergerak kekiri – kekanansisa peluh jatuh dari wajahkumenggambarkan gelisah yang terus mengalirdalam urat nadikubetapa keangkuhan di luar bagai kota matiSesekali ku tengokdari balik jendela suara anjing memecah sunyiselintas bayang berkelebatrupanya daun gugur disapu anginEntah !?sejauh pikirankubila penuh inspirasiaku ingin seribu kata untuk puisidari pada rayuan gombal penuh janjiO, bulan malu menampakan wajahnyadi teras hotel artha aku menunggulembaran coretan dan kartu dominomenggantung keseimbangankubagai rindu padamu yang ku kirim lewat smstak mampu mengikis cemas“ adakah kau datang kasih atau mengenang sepanjang waktu “Dititik nol prasangkaaku meraba, meraba makna nyepiusai dahaga basah dengan arakjauh malam semakin bercumbu dengan gelaphingga gelap habis, fajar membuka terangJantung kota Denpasar kembali berdenyutdi kaki waktu yang mulai bisingkau menyimpan mimpitapi jangan kau cekik aku terus menerusdengan gelapmuDenpasar, 20 maret 2007/2013
Wednesday, February 20, 2013
Puisi Kamar 32 Hotel Artha. Malam Nyepi | Achmad Obe Marzuki
Wednesday, February 20, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment