Monday, June 11, 2012

Puisi Rindu Terlarang | Rasa Terlarang Kita



Rasa Terlarang Kita
Puisi Ita Friedrich

Sesak rasa di dada kian menghimpit hati
Serasa tiada bisa menembus lembutnya tirai
Riak riak kehampaan mengusik rindu yang menghampiri
Ku ingin teriakkan kesyahduan sekencang badai
Dan terlepas melayang tinggi bagai awan putih

Mungkinkah kau juga rasakan rindu yang sama
Serasa ngilu yang menggigit saat bayangmu datang menggoda
Entah sudah berapa purnama kau berlalu dan menghilang
Hanyalah secuil senyum kau berikan saat kita berpisah
Dan sekilas lembut bibirmu yang menghampiri rona sebuah rasa

Ku ingin lumatkan semua rasa yang ada padamu
Dan hanya untuk menjadi sebuah kenangan rindu
Tiada saling menyakiti di semua relung kalbu
Namun lupakan rindu terlarang antara kau dan aku tiada ku mampu
Hanya waktu kan menjawab semua rasa rindu yang membelenggu


Leonberg, 11.6.2012

sumber : fiksi.kompasiana.com


Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Rindu Terlarang | Rasa Terlarang Kita dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Rindu Terlarang | Rasa Terlarang Kita ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2012/06/puisi-rindu-terlarang-rasa-terlarang.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Rindu Terlarang | Rasa Terlarang Kita Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Rindu Terlarang | Rasa Terlarang Kita salam Karya Puisi

1 komentar:

puisi aku rindu said...

Kisah cinta terlarang,selalu indah dikenang. puisinya ok. selamat sukeses untuk blog yang bagus ini.

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |