Rembulanpun Tak Lagi Tersenyum Padaku
Puisi Fauziah Humaira
Semilir angin malam menusuk tulang
Aku mendongak ke langit
Gumpalan awan hitam kelam menyelimuti malam
Tak ada kerdipan bintang
Langit begitu gelap
Keindahan purnama tenggelam ditelan gumpalan awan
Gemerlap cahaya bintang dikulum malam
Keindahan malam tak kunjung datang
Aku mengharap pada angin
Ku bisikkan padanya untuk menggeserkan awan kelam itu
Bisikan lembut itu membuat angin luluh
Awan gelap telah pergi
Dengan mata berkaca
Aku kembali menatap langit
Mengharap rembulan bisa tersenyum
Dan bintang menyapa malam ini
Gelap …
Tak ada pertanda rembulan datang
Awan hitam tidak pernah ingkar
Dia kembali datang memenuhi janji pada Tuhannya
Egoku menikmati sinar rembulan
Rembulan mendengar bisik rumput liar
Yang sekian lama tidak menikmati hujan
Hanya bisikan kelembutan
Aku iri pada rembulan
Sangat taat dengan aturan Tuhan
Kelembutan sinar yang menaklukkan hati
Selalu memberi tak harap kembali
Aku tak pernah mendengar bulan menuntut bumi
Memberikan keindahan seperti sinarnya rembulan
Aku mengharap tuhan menepati janji
Tapi aku tak pernah dekat dan menghampiriNya
18 September 2011
sumber : fiksi.kompasiana.com
Monday, March 26, 2012
Puisi Rembulanpun Tak Lagi Tersenyum Padaku | Fauziah Humaira
Monday, March 26, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment