Wednesday, May 21, 2014

Puisi Reuni | Dinullah Rayes


Reuni
Dinullah Rayes

dalam ruang gelap senyap
siapa pula yang bersandar
pada dinding angin. menjilati cairan
gula enau. matahari terpelai dedaunan
tiada terhitung dengus nafas dalam
temaram. menyentuh rumpun bunga
rahasia saling pandang lalu berjalan
berbimbingan tangan angan. dari balik daun
pintu jelaga terdengar suara ketukan
pelan-pelan kemudian nyaring
lalu mendaki lereng malam dan tiba
pada titik puncak lalu menurun
ini sebuah irama hidup, katamu
tetapi mengapa kau tetap diam menunggu?
tak menyapa siapa. di sini suara bicara
dalam isyarat. di luar tak ada sosok misteri
menunggumu lagi. angin mengendap sepi menyergap
segalam melebur dalam gua gelap
berbaur bayang Maha Misteri. barisan roh
menunggu aba-aba akhir-Mu

(Simponi, 17-5-1987)


Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Reuni | Dinullah Rayes dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Reuni | Dinullah Rayes ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/05/puisi-reuni-dinullah-rayes.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Reuni | Dinullah Rayes Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Reuni | Dinullah Rayes salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |