ReuniDinullah Rayesdalam ruang gelap senyapsiapa pula yang bersandarpada dinding angin. menjilati cairangula enau. matahari terpelai dedaunantiada terhitung dengus nafas dalamtemaram. menyentuh rumpun bungarahasia saling pandang lalu berjalanberbimbingan tangan angan. dari balik daunpintu jelaga terdengar suara ketukanpelan-pelan kemudian nyaringlalu mendaki lereng malam dan tibapada titik puncak lalu menurunini sebuah irama hidup, katamutetapi mengapa kau tetap diam menunggu?tak menyapa siapa. di sini suara bicaradalam isyarat. di luar tak ada sosok misterimenunggumu lagi. angin mengendap sepi menyergapsegalam melebur dalam gua gelapberbaur bayang Maha Misteri. barisan rohmenunggu aba-aba akhir-Mu(Simponi, 17-5-1987)
Wednesday, May 21, 2014
Puisi Reuni | Dinullah Rayes
Wednesday, May 21, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment