Bertamu di Kamar SunyiMoh. Wan Anwarkubersihkan diri, kurapikan baju, bertamudi kamar sunyi. Tapi tak ada Tuan rumahyang tiap malam menggedor jantung, merobeksarang rindu, mengoyakmoyakkan hati kering ini.aku hanya bertemu kelam, kelam, dan kelam sajasedang air mata telah jadi sungai perihdi sajadah yang melapuk. Mataku letihmenghamilkan rindu, dendam, cemburu, kecewadan sakit, bertahun-tahun. Tangis dan sujudmenjadi fana, nyaris sia-siaseperti surat-surat yang tak pernah kau balas itukekasih, bagaimanakah aku menggapaimudan Cahaya padaku menjelma?Bandung-Cianjur, 1994/1995
Friday, May 16, 2014
Puisi Bertamu di Kamar Sunyi | Moh. Wan Anwar
Friday, May 16, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment