Bersepeda di Satu PagiTajuddin BaccoSatu pagi yang cerahGadis kecil mengayuh sepedanya di pinggir tegalanMenyanyi kecilBurung pipit yang terserak di pepadianSemilir angin berdesirMembawa harum bunga jagungBertanyalah di kelok jalanHari libur sekolah mingguMenuntun anak kecil yang kolokanManjaSang mentari emasMembasuh embun di daun talasMengucurkan keringatPada para petaniGadis kecil dengan lesung pipit di pipinyaRanum merah delimaTersungging senyum bagai mutiaraMengayuh sepeda pagi-pagi di pinggir pematangsawahRambutnya tergerai dimanja hari“Mas, saya sedang patrol dari burung kecil yangnakal,karena pepadian adalah hidupku, “ katanyasuara yang jarang kudengarmabuklah aku karena kepayangsering kudengar deru jalanannafas kusam kota-kotabaru kini halus suaranya terdambakanakhirnya ditetapkan: hari-hari indah adalah desakusuara angin adalah suara cintadari sinilah sebenarnya hidupkubersepeda di satu pagiberjalan di satu harisebenarnya berjalan dari impian yang tidak sia-siakarena gadis kecil itu kini menjadi akubertumbuh dalam dirikuYogyakarta, 11-9-2000
Tuesday, May 20, 2014
Puisi Bersepeda di Satu Pagi | Tajuddin Bacco
Tuesday, May 20, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment