Hari-hari yang LewatMoh. Wan Anwarangin nyaris tak sempat menuliskan katabagi orang yang terbunuh di jalanansosok bayangan yang mengerang panjangseperti sekarat daun-daun. Kita tak lagi bisaberduka pada teriakan parau jalan rayakecuali igauan yang menguap ke udaradan sekarang hari seperti akan lewattanpa keluhan. Tanpa warna merahdi almanak dan upacara bendera setengah tiangdi kamar kita memang selalu berdekapanmenjilati seluruh perjalanan dan kenangandi bawah lampu neon pinggir jalankutemukan diriku mengunyah kemuramankemuraman. Meraba jantung yang kian berdebar-debarBandung, 1993
Sunday, April 27, 2014
Puisi Hari-hari yang Lewat | Moh. Wan Anwar
Sunday, April 27, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment