Tuesday, April 22, 2014

Puisi Aku dan Bayangan | Dinullah Rayes


Aku dan Bayangan
Dinullah Rayes

Menggores aksara
saat sumpah setia. Atas nama
adam dan hawa.

Kulit pohon palma ini
terbaca wajah zaman
pelepah daun yang luruh
harapan-harapan yang mengubur diri.

Kembali malam ini
aku dan bayangan di bawah bulan tua
melepas angan memburu wajahmu
yang pergi
tiada kembali lagi.

Doa berkendara kereta langit
Tuhan!
warnai hidupku selalu
pancarkan nur-Mu dalam hatiku
kelam berdebu

(Puisi-puisi/Pertemuan Sastrawan 1974)


Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Aku dan Bayangan | Dinullah Rayes dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Aku dan Bayangan | Dinullah Rayes ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/04/puisi-aku-dan-bayangan-dinullah-rayes.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Aku dan Bayangan | Dinullah Rayes Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Aku dan Bayangan | Dinullah Rayes salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |