Menghirup Hawa BinatangJuniarso Ridwantubuh-tubuh legam, aura malam,kepalan tangan erat menyimpan sunyi,urat-urat seperti rel menuju kepundan,dan gelegar guntur bersarang di jantung.suara-sura menyesatkan, pembisik gaib,seperti lagu merdu membangkitkan kepayang,mengantarkan jiwa ke tepi jurang perasaan.seperti Sisiphus mendorong tumpukan uang,batu berhembus angin menggelinding,di lereng waktu pendakian tak ada jeda,mata menelan letih meleleh dari langit.mulut terus bergumam tentang kematian,kelaparan menjaring bangkai sisa pergulatan,gumpalan daging segera mengisi kota lumpuh.2003
Monday, March 31, 2014
Puisi Menghirup Hawa Binatang | Juniarso Ridwan
Monday, March 31, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment