Laporan Seorang JelataSamsir Mohamadibuku cuma bisa baca “arab gundul”sejak umurku lima tahun pisah dari ayahkuibu dan aku dibawa bapak barukumerantau ke tanah jawadi sana aku dibesarkan dan disekolahkanbapakku ahli dan pedagang barang antikibuku perempuan rumah tanggayang rajin mengaji, sembahyang, dan puasadari perigi pepatah aku kenali“raja adil raja disembah,raja lalim raja disanggah”guru agamaku mengabarkan bahwamemihak duafa dan sabar sertasuka belajar, disayangi sang penciptabadai perang dunia yang keduamengubah jalan hidupkudari mimpi jadi pegawai kantoranmenjadi “anak bawang” dalam perjuanganketika fasis jepang dikalahkandan indonesia merdeka diproklamirkanaku terjun ke dalam kancah pergolakanbertahun-tahun menyandang senapanmelawan tentara kerajaan belandayang hendak kembali berkuasaketika itulah kukenali semangatdan kehendak merdekapenduduk desa, yang mengiringi doadengan perbuatan nyata.saat-saat itulah kukenalicantik-cantiknya pohon randuteduh-rimbunnya rumpun bambu,landai-landainya kaki bebukitanserta curam terjalnyapunggung pegununganbeningnya air di ketinggianmengalir deras menyentuhriang bebatuan, gemersikmembisikkan kehidupan.sejak awal aku bergabung dengan sesamapara muda, ada pelajarada mahasiswa dan sejumlahsarjana yang baru.mereka yang berperan dan berbuatuntuk mendesakkan proklamasi kemerdekaankepada para senior yangmenempati posisi “pemimpin”sekitar setahun kemudian terjadilahselisih pendapat dan sikapdengan para senioryang menduduki jajaran pemerintahanmereka melakukan kompromiyang dikemas denganapa yang disebutnya “diplomasi”yang melahirkan perjanjian Linggarjatimenyusul kampanye dan propagandayang mempromosikan perjanjian itusebagai keberhasilan yang gemilangdan puji-pujian terhadap orangyang menandatangani perjanjian itu“si kancil yang cerdik”walau isinyamenciutkan republik proklamasitahun berikutnyabelanda ingkar janjilakukan agresi di bulan julimasih dilanjutkan tahun berikutnyadengan berunding lagiyang membuahkan pengosongankantung-kantung gerilyadan hijrah ke jogja.itulah buah diplomasiyang dihasilkanotak-otak dalam kepalatukang kompromiyang sejak semula ragupada kemampuandan tenagaserta kekuatan rakyat jelatayang bersatudan haus merdekapuncaknya di tahun berikutnyakawanan diplomasijatuh ke tangan belandayang melenggangduduki jogjalalu, lewat apa yang dinamakanpenyerahan kedaulatandari kerajaan belandakepada yang menandatanganiproklamasi kemerdekaan indonesiaditerimalah RIS yang mengandangi“negara-negara” buatan belandatermasuk RI di dalamnyasi anak jelata cerai-beraitersingkir dan disingkirkanoleh kaum diplomasiyang walaupuntandatangani proklamasi 1945bersetuju dengan belandamasuk kandang RIS yangmenanggalkan UUD 1945itulah lakon proklamasi 1945sampai 1950 dan sirnalahtekad dan semboyan“merdeka atau mati”
Monday, March 31, 2014
Puisi Laporan Seorang Jelata | Samsir Mohamad
Monday, March 31, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment