Menanti Waktu Pisah
Piek Ardijanto Soeprijadi
barangkali ada sisa waktumu
yang kausediakan bagiku
lalu kita menangkap sepi di tepi kota
menancapkan mata di
gunung telamaya
bukankah kau telah tahu
setiap kabut lewat kemelut batinku
mungkin kau pun ingin menumpahkan hati
sebagai bekal yang kubawa pergi
sementara angin mendesir
betapa aku gelisah
karena ketika mentari menggelincir
Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Menanti Waktu Pisah | Piek Ardijanto Soeprijadi dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Menanti Waktu Pisah | Piek Ardijanto Soeprijadi ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/02/puisi-menanti-waktu-pisah-piek.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Menanti Waktu Pisah | Piek Ardijanto Soeprijadi Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Menanti Waktu Pisah | Piek Ardijanto Soeprijadi salam Karya Puisi
Artikel terkait dengan kategori ini:
0 komentar:
Post a Comment