Ketika Mendengar TangisPiek Ardijanto Soeprijadikaudengarkah tangis bocah itu sejak tadisuaranya menebari desa sunyimerambati bibirbibir air sepimungkin ibunya ke pasar kota belum kembaliajaklah kemari kita bawa nembang gambang sulingdi tepi rawa pening begini heningsementara dari dangau kita menghalau gelatik dan pipit pekingyang mau neba merusak bulir-bulir padi mulai menguningjiwanya kan terajun tembang kitaraganya kan terselimuti udara begini segarnyapasti sebentar saja dia pulas di sinimeski jarumjarum mentari lepas menusuki kulit bumibiarkan dia mendengkur tetap di pangkuanmusementara kita terus berlagubarangkali dia kan mekarkan mimpinya yang indahtentang dunianya yang sumringah
Friday, February 28, 2014
Puisi Ketika Mendengar Tangis | Piek Ardijanto Soeprijadi
Friday, February 28, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment