ilustrasi
Kelud MeradangRahab Ganendraangin malam tak lagi dingin menyapu badan negeri timurderunya mematahkan sinar rembulan malam yang bertafakurtangisan makhluk makhluk terbata bangkitkan kaki kaki tersungkurbatang batang jiwa pedih terajam hati diterjang dentuman gunturmalam panasmubintang menjauh darikudaun layupada lereng lereng piluatas murka amarahdari diam manismu yang usai sudahseiring gemuruh menggoncang gunung tanahmuntahkan lahar dari danau kawahyang dulu cantik bersolek indahnan anggun menaungi seantero wilayahKelud nan asrigelegar puncakmu ciutkan nyaliguncangkan hati saudara kami satu negeriberbondong cemas pucat pasiberlarilariberlindung tuk selamatkan diridari sosokmu yang sedang meradang erupsibermandi keringat ketakutananak anak berkalang deras jerit tangisanatas hati yang dilanda kecemasanpada hardikmu dalam letusanpada bayang bayang pilu ancamanoleh pekat parasmu diantara abu hitam kepulanjika murkamu adalah ujianyang dititahkan penguasa alam ciptaanmohonkan segala ampunanredakanredamkanlahar panas membakar harapanhentikan lava termuntahkanselamatkan para saudara atas tumbal korbanyang tlah menanggung derita tak tertahankanpadamu Tuhanseru sekalian alam semesta peradabanbiarlah kami belajar pada setiap kejadianhikmah menjadi pelajaranpada kami yang tlah melupakanatas segala berkahMu yang dilimpahkan***Pray for Kediri, Malang, Blitar dan Kota Sekitarnya atas Erupsi Gunung KeludJakarta - 14 Februari 2014sumber : http://m.kompasiana.com/user/profile/rahab
Friday, February 14, 2014
Puisi Gunung Kelud "Kelud Meradang"| Rahab Ganendra
Friday, February 14, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment