Batavia CentrumZeffry J. Alkatiri1933:Beberapa encek dan encimTergopoh-gopoh memikulKeranjang keringat.Menyusuri lorong sempitPertokoan Pintoe Ketjil.1942:Jeppun datangBagero, katanyaKepada babah berbaju blacuYang memelas saat gudangnyaDikuras.Tahun ini tanpa Sin ChiaKue Pia hanya berisi ampas kelapa.1954:beberapa amoy dan akewmembuka grendel pintuDan menunggu recehanUntuk mengisi pundi-pundi abu mereka.1963:Sebagian enci dan engkohMengganjal pintu.Dan membiarkan asap hioMasuk ke rumahnyaDiam-diam mereka menghitungHari-hari sial dengan sipoanya.1979:Taipekong dapur iriMelihat dewa judiDiberi dupa wangi setiap hariMarga Tan dan Lie mengikat chiefenSebagian sampkai ke viharaSisanya bersimpuh di hadapan Bunda Maria.1992:Beberapa encim dan empetertatih bergandenganMenuju emperan untuk senam Tai-ChiSementara cucu merekaMasih tertidur pulas di Singapura.1998:Tirai-tirai besi koyak berderakBersamaan dengan ituBatu giok Dewi Kwam Im dan Macan Pa KuaJatuh beserakanBersama abu leluhur mereka.1998
Friday, February 14, 2014
Puisi Batavia Centrum | Zeffry J. Alkatiri
Friday, February 14, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment