Danau HaikuM.Fadjroel Rachmanterlalu banyak anggur putih malam ini, gelombang menyeret jejak waktu dan harum tubuhmu ke langit jauhbulan keperakan menggantung di tepian malam, begitu rapuh. gagak liar menjaring kristal luka, menyayat senja tua“aku mencincangnya di lelap pantai, dalam kegelapan samudera, hotchu-san,” teriak serak garam selat kyushu“di dasar luka engkau temukankah belulang musim gugur?” tanyamu sambil menari mengurai perak cahaya bulanseribu perahu berarak, tenggelam menyeret matsuo basho ke danau haikuthe old pond –a frog jumps in:the sound of water“engkau terlalu ramah untuk dunia ini,” desis garam selat kyushu. “tidakkah segelas anggur putih, sekecup duka,menyalakan menara kehidupan di kuil jiwamu,” ringkik garam sambil menyelam, menjemput kupu-kupu mati dihotchu san, kita memeluk malam, dengan tubuh remuk, sambil menari letih di hotel-hotel kematian. sendirianesok pagi serpihan perak cahaya bulan berserakan di jalanan, ada jejak waktu dan harum tubuhmudi langit sepi berkelap-kelip kristal luka dan kepedihan kita disisakan garam selat kyushu,juga, setetes tangis kupu-kupu mati1995
Thursday, February 13, 2014
Puisi Danau Haiku | M.Fadjroel Rachman
Thursday, February 13, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment