PulangArman Yuli PrasetyaAwan bergumul bergulung di arak anginBerkumpul terkumpul hitam pekat menggantungGunung seperti marka yang mengunci tanahTanah yang hijau tanah yang kering menengadahHingga terdengar gemuruh luruhSesaat jeda muncul kilat-kilat bercahayaSaling melepas dan menerima gemuruh dan kilat berpaduGuntur menggelegar memecah gumpalan awan yang bergulungDan langit melihat derai-derai air yang turunBintang-bintang berkedip saling mengamatiMeretas daun-daun mewangikan kering kerontangGurun-gurun dipenuhi pasir dan hawa panasSaat matahari menyala pada kalaMenghidupi kaktus yang berduriMembelaikan angin menyimpan sepiDan renik pasir itu menjadi dingin yang gigilSaat malam menyapu pandanganKesahduan yang menerima dengan nuraniLalu muncul titik-titik cahaya dari bintangMeronanya bulan menimbulkan pasang lautDengan debur ombaknya nelayan merindukan ikanMenebarkan jala memasang umpan pada mata kailMenyemaikan tungku menghangatkan tanakKayu-kayu yang terkumpul dari ranting semak belukarMemindai api dari titik panas dan cahayaSemu tersadar kenyataan yang tergaliPadi-padi yang tumbuh dari sawah-sawah hijauDan jagung-jagung mulai menguning pada ladang-ladangGembala menyanyi tentang kupu-kupuCapung di antara sapi dan kerbauPada hamparan sabana rumput-rumput liar nan terjagaDi dekatnya sungai mengalirPanjang berkelok menyusuri waktu dan sejarahTentang masa kecil yang dekilTelah sampai pada masa tua nan purnaSeperti dentuman yang menggelegarMenguraikan untuk kehidupanMenggelar untuk terbacaMeluangkan masa untuk akalYang tercecer pada pelepah-pelepah daunTerukir pada tulang-tulangHingga pada waktunya angin menjadi anginSegala penciptaan telah diciptakanDengan kilatan cahaya semua saling menjauhMenuntun untuk saling mendekat dan dekatSaling menabrak dan beraduLenyaplah segala fatamorganaMenyangka hasil dari kepunyaan merekaDan aku hanya debu dari sekian bintang bertebaranYang merindukan jalan untuk pulangBojonegoro, Januari 2013
Tuesday, May 28, 2013
Puisi Pulang | Arman Yuli Prasetya
Tuesday, May 28, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment