Resital KesedihanM. NurcholisDi kalender itu, hari telah bergeser perlahan .Angka berjalan menjadi tuadan rabun selalu menyelimutiingatan tentang usia.Jam mulai berdetak tidak beraturanpun degupmu yang berkejaran dengan waktu.Di luar, malam telah menyisakanbau hari yang basi.Dan bulan masih saja bersikapseolah ia yang paling cakap.Tapi tenang, sebentar lagi semuanya akan baruSeperti esok yang akan datangmeninggalkan lelahmu yang sangat.Engkau bersenandung lagumasa kecilmu;"Di sebuah gua, di sebuah ngaraiPenambang menggali batubaraDwelt namanya, 49 usianyaDan Clementine nama putrinyaOh, sayangku, sayangku ClementineEngkau telah tiada untuk selamanyaMaafkan aku, sayangku.."Kau memeluk potret hitam-putihberangka delapan puluh enamDi mana kesedihan belum tercipta.Dan kini, semua terasa seperti mimpi;Waktu yang gegasIngatan yang lugasDan esok, yang barangkaliAkan hadir dengan kesedihanYang lebih beringas.2012
Tuesday, January 15, 2013
Puisi Resital Kesedihan | M. Nurcholis
Tuesday, January 15, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment