NERAKA, TEMPAT KEMBALIKURudi SetiawanKulihat tubuhku diseret dengan kejamOleh wajah-wajah yang bengis lagi beringasTanganku dirantai, kakiku dibelengguTubuhku dicambuk dan dilempari dengan batuRasa sakit dan perih tak terperiNamun segala siksa dan azab terus menderaDidepanku menunggu jurang lebar yang mengangaDipenuhi dengan batu-batu api yang menyala-nyalaAku tak bisa lagi sambatMulutku telah tersumbat oleh rasa sakit yang hebatAku tak kuasa untuk mengeluhLidahku telah kelu dibalut perih yang membekuWajah-wajah yang bengis berkata:Wahai Rudi inilah tempat kembalimu “Neraka”Tempat dimana para munafik beradaTempat kepalsuan dan semua topeng dibukaKau sholat hanya agar kau disebut taatKau berpuasa supaya kau disebut zuhudKau bersedekah mengharapkan gelar dermawanKau pergi haji agar semua orang menaruh hormatKau berdakwah biar semua orang menganggapmu alimKau berpuisi memuji Allah supaya kau disebut sang PecintaKau mengobral kebaikan agar kau dimuliakanKau berjuang dijalan-Nya agar kau disebut mujahidTapi Allah Tahu bahwa semua yang kau lakukan itu palsuDia mengawasi semua yang tersembunyi dalam hatimuDia melihat segala yang terbetik dalam isi kepalamuWahai Rudi inilah tempat kembalimu:“NERAKA”Doha, 26 January 2010http://oase.kompas.com/read/2010/02/16/21371676/Puisi-puisi.Rudi.Setiawan
Tuesday, November 13, 2012
Puisi Neraka, Tempat Kembaliku | Rudi Setiawan
Tuesday, November 13, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment