Monday, November 19, 2012

Puisi Hikayat Secangkir Kopi




HIKAYAT SECANGKIR KOPI
Rudi Setiawan

Musim dingin menghajar
Matahari tak mampu menghangatkan
Angin seperti freezer alami
Tembok-tembok tebal tak kuasa menghalangi

Secangkir kopi panas, leleh dilidahku
Pagi terasa dingin membeku
Dari balik jendela, kulihat wajah kota
Yang sibuk berdandan seperti gadis muda yang dimabuk cinta

Secangkir kopi menemaniku
Mengusir sepi dan gelisah hati
Kucoba menyapa pagi dengan senyum yang kupaksakan
Dia tak membalasnya, acuh tak acuh dia melengos pergi

Secangkir kopi tinggal seperempat isi
Tumpukan kertas berserakan diatas meja
Laptopku masih menyala
Hasratku makin membara menulis bait-bait kata

Secangkir kopi seperti ilusi
Membius angan-anganku
Menenggelamkanku dalam barisan kata
Tanpa makna

Doha, 5 November 2009
http://oase.kompas.com/read/2010/02/16/21371676/Puisi-puisi.Rudi.Setiawan

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Hikayat Secangkir Kopi dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Hikayat Secangkir Kopi ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2012/11/puisi-hikayat-secangkir-kopi.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Hikayat Secangkir Kopi Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Hikayat Secangkir Kopi salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |