HIKAYAT SECANGKIR KOPIRudi SetiawanMusim dingin menghajarMatahari tak mampu menghangatkanAngin seperti freezer alamiTembok-tembok tebal tak kuasa menghalangiSecangkir kopi panas, leleh dilidahkuPagi terasa dingin membekuDari balik jendela, kulihat wajah kotaYang sibuk berdandan seperti gadis muda yang dimabuk cintaSecangkir kopi menemanikuMengusir sepi dan gelisah hatiKucoba menyapa pagi dengan senyum yang kupaksakanDia tak membalasnya, acuh tak acuh dia melengos pergiSecangkir kopi tinggal seperempat isiTumpukan kertas berserakan diatas mejaLaptopku masih menyalaHasratku makin membara menulis bait-bait kataSecangkir kopi seperti ilusiMembius angan-angankuMenenggelamkanku dalam barisan kataTanpa maknaDoha, 5 November 2009http://oase.kompas.com/read/2010/02/16/21371676/Puisi-puisi.Rudi.Setiawan
Monday, November 19, 2012
Puisi Hikayat Secangkir Kopi
Monday, November 19, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment