Nenek Tua Balada Kota
Boni Syams
Kala itu di siang hari yang terik;
Panas mentari merajam bahu bumi
Merintih ubun-ubun terpanggang
Lepuh keringat pejalan kaki terkuras
Lantas gegas di trotoar jalan…
Terlihat seorang nenek tua renta terduduk kuyuh
Dengan bingkisan plastik yang entah berisi apa
Melepaskan tatapan kosong di teras kota
Sedang lelah mengulur nafas sejenak;
Rautnya yang mengurat sepat
Menumpuk segenap peristiwa di batavia
Dia saksi sebelum belantara kota
Legam kulitnya membungkus belulang
Sekerat mengkerut, ruas-ruas tergurat
Garis-garis tahun didahi,
Tahun tahun kepahitan,
Mengecap peluh penindasan,
Yang berlalu di masa lalu;
Hai nenek tua…”
Engkau Berdiri di atas kedua kaki yang rapuh,
Apalah daya di atas kaki yang rapuh
Langkahpun payah hendak runtuh
Dimanapun letih merangkul, di situlah kau bersandar
Di antara derap langkah langkah gagah
Peduli tak peduli culas;
Engkau tak pernah menghiba belas
Gemetar lengannya haram meminta minta
Kebaya usang yang senantiasa melekat
Kain batik lusuh kawan langkah
Bertahan menembus peradaban
Dia generasi kartini yang tersisih
Tetap setia pada amanat ibu pertiwi
29 Oktober 2012
www.kompasiana.com/setiatanpakata
0 komentar:
Post a Comment