Tanah Kelahiran II
Umar Fauzi Ballah
Dalam hutan gelap dan tanah terlelap
jejak kita tak lagi bisa terbaca
milik siapa (keberuntungan) hari ini.
Sesekali hanya embun sisa daun, memantul
gema kenangan kemarin.
Hari tersisa ini
seolah penghabisan saja menghantui.
Dan wajah-wajah silih berganti menghadap.
Kiranya dapat kulihat sekali saja
yang pernah manis di ingatan
yang tertimbun tangis di pikiran
dalam hutan gelap dan tanah terlelap
Sampang, 1429 H
Friday, February 17, 2012
Puisi Tanah Kelahiran II | Umar Fauzi Ballah
Friday, February 17, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment