THESPIAN
in memoriam li Hayati
Beni R Budiman
Tepuk tangan penonton itu seperti iring-iringan
Doa. Dan lambaiannya menjelma untaian kata yang
Diucapkan pejuang sebelum pergi ke medan perang
Bangku kosong yang berbaris seperti menulis sajak
Liris. Tiba-tiba kau menangis selepas mengirim
Ciuman dan lakon yang tragis. Di luar gerimis
Tipis ibarat isyarat malaikat. Dan angin malam
Membawa keinginan hitammu yang lama terpendam
Kematian. Kematian bukan akhir cerita, katamu
Tapi awal dari lakon drama baru. Harapan abadi
Yang ragu. Panggung yang menunggu dan ditunggu
Kematian, cinta niscaya yang meminta dan memaksa
1996
Dua Kumpulan Sajak"Penunggu Makam"
Beni R. Budiman
Tuesday, April 20, 2010
THESPIAN | in memoriam li Hayati
Tuesday, April 20, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment