SSSSST ... JANGAN RIBUT, TUHAN LAGI RAPAT
Dadan Dania DK
Lewat konsepsi setengah jadi,
Tuhan menggiring manusia ke meja diskusi
petuah pun senggama dengan serapah.
Tuhan mengibar panji meniup sangkala dahana laga
di padang yang sarat, t'lah sepakat malaikat jadi wasit
kala langit kesumba jadi merah dan membara
Tuhan-tuhan jadi panglima mendera divisi
pekik yang cabik dan teriak yang koyak
sesayat kecewa terlempar dari semangat yang terjerat
seiris tangis yang bersamaan, adalah lahar yang merembes
di kaki bukit.
Dengan menyandang Asahi pentax,
kuandai satu kabar yang berkobar
(Seorang anak meratap dengan keranda mayat tanpa isi di sisinya
"Jenazah Tuhanku hilang dimangsa elang"
Adalah penjejal headline harian sore kotaku.
seonggok umat mengumpat-umpat
menyumpah-nyumpah
pada tuhannya.
"tuhan yang pengecut,
kautinggal kami dalam jerat."
Mereka memang umpan mapan yang larut dan latah
jadi sasaran terdepan
sepah dikunyah ketamakan tuhannya.
Kutinggalkan mereka yang tak mau punya anak karena
merasa Tuhan mulai miskin
kutinggalkan mereka yang menganggap Tuhan kurang cerdik
dan mengajak-Nya berpolemik
Jauh dan pertarungan yang tak henti,
dalam bilikku dalam satu sudutnya)
Allah tersenyum padaku
padamu
pada mereka dan semesta cipta.
Dalam sujud
dalam simpuh
kubisikkan lirih, "Mereka diperdaya tuhan yang khianat."
Cicalengka,1398 H
Thursday, April 22, 2010
SSSSST ... JANGAN RIBUT, TUHAN LAGI RAPAT
Thursday, April 22, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment