BABAK LUKARai Sri ArtiniBabak babak luka telah mengukir tubuhmuseikat hampa bersarang di dalamnyaKu ketuk ketuk.SepiKu panggil panggil.BisuSaat senja mulai menabuh doabelum juga tiba hatimu untuk kubukatinggal aku berdiri di halamanmu mengibatak kuasa melawan tunas tunas sunyi di rongga matamuApa lagi,selain dadamu lapang yang menyengatkuseutas senyum dingin memenjarakankuhingga ku tak paham arah apalagi jalan pulangletup letup tawa hanya bayang bayang di siang hariia tak pernah singgah di rumahmukarena ada beku bertahta di ruang tamumuIngin ku bunuh sajak sajak rapuh melepuhInginku tuangkan pemanis dalam kopi pahitmukemudian minumlah seteguk sajadi dalamnya ada manisnya perindu dan pahitnya lukamaka dinginmu akan mengeriap datar danmenghangatkisah kisah pun mulai mengalir dari hampamudan harapan mulai bertunasmeski kenangan masih tergenang di sudut ruangannamun setidaknya asap kopi akan melahirkanmu setiap menitbegitu hikmatmerayakan hidup danterbuka menyambutku bertamu di sudut perapian(Tegaljaya, 19 April 2015)
Saturday, May 28, 2016
Puisi Babak Luka | Rai Sri Artini
Saturday, May 28, 2016 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment