ilustrasi - Source : artandseek.net Titah CintaUsman ArrumyCinta menitahkan aku jadi katauntuk menyampaikan kau sebagai rahasiameski tak kutahu kalimat apa yang pantas mewakilitapi hanya kepada kau aku rela menggigil dalam puisi:aku buku yang tak mau menerima apaapa selain namamusetiap hura jadi haru, ketika hariku kosong tanpa hurufmuaku waktu yang berdetik siasia kecuali kau bisa pekaseluruh laku jadi luka, bila kausua aku penuh prasangkaaku lilin yang melumer andai kau memintaku menghalau gelapmengabdi kepada api, membayang sekejap lalu penyapaku arwah yang melayang misalkan kau mengusirku dari tubuhmusepi jadi tempat menunggu, sejak kau membiarkanku digendam rinduaku kemarau yang selalu mengerang selagi kau segan jadi hujanmembisikkan harap kepada awan, memanggilmu dengan sisa getaran: Kekhawatiran menjadi puncak dari zikirkupemuja yang tak jemu menunduk di hadapanmujangan lagi kau tuntut aku termangu mengawasi parasmuaku tak mahir menafsir senyum yang menggelincir di bibirmuTenanglah, sehening ruang tanpa gemaakan kuresapkan cahaya ke dalam penademi kau bisa kutulis sebagai cinta seutuhnyaagar kelak bisa dibaca seusai masa kita
Thursday, November 27, 2014
Puisi Titah Cinta | Usman Arrumy
Thursday, November 27, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment