ilustrasi
Kucubit Pipi Kuala LumpurLazuardi AnwarAda dengus dari kuburdalam tanur matahari yangsemakin meninggiKalau di sini ada sahabatkupeluk jari-jarinya eratfirdaus, kemala dan baha dalam tebatkami lahap ketupat demi ketupatAngin puyeng di tekad bukitmencurah ke lembah jayapemukiman dalam kelamrumah haram, tanah haram, kata orang.Kucubit pipimu kuala lumpurdi kelanggengan suara guruhkeasingan yang tidak pernah asingmenyedot napas pabrik di petaling.1977
Sunday, November 16, 2014
Puisi Kucubit Pipi Kuala Lumpur | Lazuardi Anwar
Sunday, November 16, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment