Sebelum Senja SelesaiMoh. Wan Anwardi sebuah senja pertemuan kita, kaulekat kutatapdari seluruh penjuru mata. Perlahan kau menurunke laut dan ikan-ikan memasang jaringmenjerat tubuh molekmu yang panasdi antara jeruji besi, rangka pinisi, dan tiang-tiangkau kuintip dari kerimbunan rindu-- sebuah pulau begitu saja tumbuh dari pelupukmu --dan ketika sedikit kureguk kopi, kau balik mengintipdari sela-sela pohon di pulau ituseperti kata-kata selamat berpisah, cahayamumerebak ke cakrawala bagai lukisanmemancarkan usia pelukisnya. Kupegang eratpagar besi di sampingku setelah rokok dimatikanberjalan ke sebuah sudut tempat sepasang remaja-- dari dunia berbeda -- khusyuk menerjmahkannyala senyummu. Mungkin di dasar lautkau malah berpeluk dengan gugusan karangketika kusadari kopi di meja mengubur waktu-- sebenarnya aku tak biasa minum kopi --mamang tak ada lagi yang perlu ditunggujuga liku-liku jazz -- mengapa bukan losquin -- di kafesebelah sana, atau alunan adzan yang pada setiap baitnyabersembunyi puisi -- tempat jantungkumemompakan kata-kata ke sekujur kepulangankuMakasar, 2001
Friday, May 2, 2014
Puisi Sebelum Senja Selesai | Moh. Wan Anwar
Friday, May 02, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment