Orang Gila di Siang BolongTajuddin BaccoBolak balik di trotoarKumandang azan siang hari, meratap ia menangisKakinya melepuh dan panas sekaliPakaian setengah badannya hilangRambut gimbal dan dekilMenyalakan sebuah lilin ia mengitari kotaSaat mentari mengelupaskan ubun-ubunnyaDi perempatan lampu merah mulai jalanan macetSemua orang memandangnyaTubuhnya menyala dan naik ke langitMobil-mobil bertabrakan kaca berhamburanMelotot tengadah mengiringi kepergiannyaSekian pencari kenikmatan hidupBukan gila sembarang gilaGila terhormat di hadapan PenciptaBunga tasbih mengharumkan sekelilingnyaSiapa sangka:Kepunyaan sang pengasihDia lupakan dunianyaTiada nampak jumawanyaTidak perlu perduli siapaOrang gila di siang bolongOrang gila bukan sembarang gilaSeperti halnya orang yang berjalan di depankuBerpakaian lusuh penuh tambalanMenggantungi diri dengan tasbih-tasbihSungguh tak berani kukatakan gila:Sebab rahasiaNya tersembunyiNyata dan tak terpungkiriTanjung, 5 Mei 2003
Wednesday, May 21, 2014
Puisi Orang Gila di Siang Bolong | Tajuddin Bacco
Wednesday, May 21, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment