Malaikat Biru Kota HobartTan Lioe IeMusim gugur mencopot daun-daun. Malaikatbiru yang tabah di segala musimmenyanyikan nina bobo bagi gunungpenjaga gerbang kotaBurung-burung laut, merpati-merpatimendekat saat ditembangkannya ayat-ayat hidupMaka keriangan bagi semuaTapi siapa meratap di kejauhan? Malaikat-malaikat baru telah lahirdari legam tubuh hangus. Musim guguryang lain melekatkan daun telinganya ke pasirKau katakan ratap itu karenabayang-bayang dalam diri tak sepatuhbayang-bayang di luar diriBukan kawan. Bukan. Legam itusungguh bukan bayang-bayangTerbanglah. Bacakan ayat-ayat hidupbagi yang tenggelam oleh dukaTerbang dan lihatlahorang-orang membakar separuh dirinyamenjadi separuh manusiaSesaat gundah juga hatimumenangkap deru angin yang tak kau kenaldari musim gugur yang lainTapi sayapmu tak cukup kuatuntuk terbang jauh, katamuMaka kembali kau nyanyikannina bobo dan ayat-ayat hidupbagi gunung dan kotamuDan keriangan bagi semua
Saturday, May 17, 2014
Puisi Malaikat Biru Kota Hobart | Tan Lioe Ie
Saturday, May 17, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment