Ikan Terbang tak BerkawanWarih WisatsanaNelayan tua nyenyakkah tidurmu di ombakseharian angankan diri biduk lapukletih jadi ikan terbang tak berkawanDayung berulang patah, kemudi hilang arahah, jala koyakmu mana bisa menjaringkilau bintang yang paling terangTengadah ke awan perlahansaksikan awan hitam penuh riakrumput dan bunga berubah warnabayang-bayang berjatuhan dalam gelapSebab hidup cuma sekecup buihsaksikanlah ikan-ikan pengeluhjiwa-jiwa lunglai putus asaberkali benturkan tubuhke lengang runcing karangSebab hidup cuma sekecup buihhanya sekejap lenyapucapkan salam pamitmuyang paling riang, ucapkan lembut;Selamat tinggal topi jerami penuh mimpiselamat tinggal hiu jinak bermata biru!Tak peduli hanyut jadi biduk lapukjadi ikan terbang tak berkawanUcapkan salam pamitmu paling riang;Selamat tinggal dunia riuh penuh keluhselamat tinggal patung keramat berlumut!Terbang melayang melintasi laut lainombak dan topan lainmelayang sendiri menyusuri senyaptak peduli meluncur lenyap dalam gelapTapi, nyenyakkah tidurmu di ombakhanyut seumur-umur sendiri?Ah, sialan, kenapa tak kau angankandirimu sesekali jadi tuhanmenari riang di awan tak berkawan.1990-1992
Friday, May 2, 2014
Puisi Ikan Terbang tak Berkawan | Warih Wisatsana
Friday, May 02, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment