Efitap Penyair Terlupakan-- Gimin Artekjursi --Warih WisatsanaTak terkubur, duniamu tak terkuburDi bulan Agustus yang bukan milikmukereta-kereta matimengiring harike makam tuamengantar penyair mengusap nisandalam isak sajak yang paling rahasiaAda ibu muda duduk tertunduktanpa suaraada bayi membiru di pangkuanmengulum ibu jari merah unguRoda kereta berderak di kelok setapakBukan di manabukan ke manaTapi di sini nun di lembah pujian inipadang pun lepas terbukabegitu luas dibacakubur nganga begitu senyap ditatap!Tangan haus menulis, tangan pipihmuyang tak mau henti ngembarakini gemetar melintasiMalam piatubagi semua ibuyang terseduBegitu pucatrumput tercerabutmembelah sisa dunia yang kau pijakNamun kertas putih hampapena sebatangkaratak akan percuma menagih nyawa kataTak terkubur penyair, namamu tak terkubur.2000
Sunday, April 27, 2014
Puisi Efitap Penyair Terlupakan | Warih Wisatsana
Sunday, April 27, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment