Di Ruang Tunggu
Moh. Wan Anwar
kita duduk berdua saja
kau tamu, aku tamu juga di sini
ke mana tuan rumah, tanyamu
lantas kita pun berkenalan
lewat bahasa yang tak kumengerti
meski aku paham isyarat sorot mata
dan kulit muka yang kelabu
kita sama-sama menatap ke luar jendela
di sana kemiskinan gemetar membuka taring-taringnya
kabut mencium kota. Kaca tiba-tiba basah
tapi tak ada Marx dan Engels di sini, katamu
ya, tak ada para buruh yang diramalkan itu
Bandung, 1993
Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Ruang Tunggu | Moh. Wan Anwar dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Ruang Tunggu | Moh. Wan Anwar ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/04/puisi-di-ruang-tunggu-moh-wan-anwar.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Ruang Tunggu | Moh. Wan Anwar Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Di Ruang Tunggu | Moh. Wan Anwar salam Karya Puisi
Artikel terkait dengan kategori ini:
0 komentar:
Post a Comment