Wednesday, March 26, 2014

Puisi Tak ada yang kekal | Agus Sang Penghibur


Tak ada yang kekal
Agus Sang Penghibur

Ku lihat lelaki garang matanya memerah laksana syetan, tertawa terbahak dengan Botol minuman di genggaman, dan berjalan sambil sempoyongan, tak sadar di setiap celah maut menantinya,

Lalu, ku lihat lagi lelaki berwajah pucat, menangis dalam sujudnya dengan untaian tasbih di genggaman, memohon ampunan tuhan, dan sadar bahwa dirinya tak kekal,

Hai, lelaki garang.. Ketika tubuhmu lemah dan kaku tak berdaya, gelap terhimpit bumi, berselimut kain tak bercorak, masihkah engkau bersorak tertawa terbahak?

Untuk apa menagis dalam gelap? Jika terang engkau sia sia kan? Lalu untuk apa engkau tertawa terbahak dalam terang, jika gelapmu penuh tangis penyesalan?

Lalu ku dekati pria berwajah pucat, dan aku bertanya padanya, kenapa engkau menangis disini? Agar aku bisa tertawa terbahak di alam sana, seperti lelaki garang itu yang menertawakanku saat ini, jawabnya,.

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tak ada yang kekal | Agus Sang Penghibur dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tak ada yang kekal | Agus Sang Penghibur ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/03/puisi-tak-ada-yang-kekal-agus-sang.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tak ada yang kekal | Agus Sang Penghibur Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Tak ada yang kekal | Agus Sang Penghibur salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |