Friday, March 7, 2014

Puisi Selalu Hidup | Sutan Takdir Alisjahbana


Selalu Hidup
Sutan Takdir Alisjahbana

Dan ketika aku melihat dari kebunku kebawah
ke sawah tunggul jerami di tanah yang rekah,
dan dari sana memandang ke bukit kering merana,
terus ke hutan hijau dibaliknya,
sampai ke gunung yang permai bersandar di langit biru,
maka masuklah bisikan kedalam hatiku:
Hidup ialah maju bergerak,
selalu, selalu maju bergerak,
gembira berjuang dari tingkat yang satu ke tingkat
yang lain.
…………………………………..
Topan, datanglah engkau menyerang!
Malang, datanglah engkau menghalang!
Kecewa, engkaupun boleh datang mendera!
Badanku boleh terhempas ke bumi!
Hatiku boleh hancur terbentur!
Wahai, teman, besi baja yang keras
hanya dapat ditempa dalam api yang panas.
Dan Tuhan,
berikan aku api senyala-nyalanya!

Tiap-tiap beta keluar dari nyalamu,
terlebur dalam bakaran apimu,
nampak kepada beta:
Dunia bertambah jelita!
Diriku bertambah terkurnia!
Dan engkau, Tuhan, bertambah mulia!

21 Agustus 1937
Dari: Pujangga Baru, 1937

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Selalu Hidup | Sutan Takdir Alisjahbana dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Selalu Hidup | Sutan Takdir Alisjahbana ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/03/puisi-selalu-hidup-sutan-takdir.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Selalu Hidup | Sutan Takdir Alisjahbana Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Selalu Hidup | Sutan Takdir Alisjahbana salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |