Ke Mana Kita?Rifa’i ‘AliJika dikaji sejarah lama,Sejarah bangsa membuat riwayat,Ditilik pasal kaum agama,Cara baktinya ke tanah ulayat,-- Malu terasa dalam hatiku.Malu bercampur gemas dan pilu.Di atas lembaran hari kemarinTertumpah noda syekh ulama:Mengajarkan talkin guna bermainMemperbanyak janda di mana-mana,Segala perawan semarak sukuDinazarkan orang untuk tuanku.Siapa tidak gemas di hati,Suluh bendang kepada negaraMempergunakan syareat nabiPenutup ganas nafsu asmara:Menaburkan akan di segenap likuDengan laku tak mau tahu.Hati mana tidak kasihan,Akibat segala jatuh tertuntungKe atas, punggung bangsa perempuan,Karena kasihnya ke anak kandung;-- Lembar riwayat fukaha duluKumal ditetesi air mata ibuTapi zaman itu sudah lampau,Hari surau boleh dibalik;Halaman baru kertas berkilau,Hari kita matahari naik:Alim moderen pakai sepatu,Goyang sepeda tangan di saku.Hari kita masih pagi,Sejarah belum memegang kalam;Pemuda-pemuda putera-puteri,Angkat kaki jawablah nalam:Hendak ke mana kita menujuDalam kebaktian yang akan lalu?Sebabnya begitu soalan saya,Takut melihat harapan rakyat,Kepada kita tumpah percayaMempertaruhkan gadis satu internaat,Takut tak cukup tenaga kalbuPenanai amanat sebesar itu.Darah muda sangat gembiraMengajarkan nyanyi aksi berlonjak,Murid senyum, ditarek suara,Awak menandak menodak-nodak.-- Saya cemas kalau begitu,Kelak habis selaput malu.Jika sungguh hendak berjasa,Selubung malu usah disoyak;Hormati benar kaum ibunda,Kebaratan diagak-agak;Jika kuatir khianat kalbuAmanat jangan terima dulu!Hari kita belum tinggi,Sejarah belum mencapai kalam;Pemuda-pemuda yang mau pergi,Angkat kaki jawablah nalam:Hendak ke mana kita menujuDalam kebaktian yang akan lalu?
Tuesday, March 18, 2014
Puisi Ke Mana Kita? | Rifa’i ‘Ali
Tuesday, March 18, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment