Monday, March 24, 2014

Puisi Buah Karet | Sutan Takdir Alisjahbana


Buah Karet
Sutan Takdir Alisjahbana

      Sekali aku duduk dibawah pohon karet dan terkejut
mendengar letusan nyaring diatas kepalaku: biji matang
menghambur dari batangnya.
      Ya, aku tahu, dimana-mana tumbuh menghendaki
bebas dari ikatan!
                                    *
      Terdengarkah itu olehmu, wahai angkatan baru?
      Putuskan, hancurkan segala yang mengikat!
      Rebut gelanggang lapang disinar terang!
      Tolak segala lindungan!
      Engkau raja zamanmu!
                                    *
      Biar mengeluh, biar merintih segala nenek moyang!
      Lagi pohon yang bisu insaf, bahwa biji yang sekian
lama dikandungnya itu akan mati busuk dibawah
lindungan.
      Bahwa bayangan rindang yang meneduhi itu meng-
halangi tumbuh.

5 Mei 1944
Dari: Majalah Pembangunan, Tahun I, No. 2, 25 Desember 1945.

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Buah Karet | Sutan Takdir Alisjahbana dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Buah Karet | Sutan Takdir Alisjahbana ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/03/puisi-buah-karet-sutan-takdir.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Buah Karet | Sutan Takdir Alisjahbana Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Buah Karet | Sutan Takdir Alisjahbana salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |