Buah KaretSutan Takdir AlisjahbanaSekali aku duduk dibawah pohon karet dan terkejutmendengar letusan nyaring diatas kepalaku: biji matangmenghambur dari batangnya.Ya, aku tahu, dimana-mana tumbuh menghendakibebas dari ikatan!*Terdengarkah itu olehmu, wahai angkatan baru?Putuskan, hancurkan segala yang mengikat!Rebut gelanggang lapang disinar terang!Tolak segala lindungan!Engkau raja zamanmu!*Biar mengeluh, biar merintih segala nenek moyang!Lagi pohon yang bisu insaf, bahwa biji yang sekianlama dikandungnya itu akan mati busuk dibawahlindungan.Bahwa bayangan rindang yang meneduhi itu meng-halangi tumbuh.5 Mei 1944Dari: Majalah Pembangunan, Tahun I, No. 2, 25 Desember 1945.
Monday, March 24, 2014
Puisi Buah Karet | Sutan Takdir Alisjahbana
Monday, March 24, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment