PetaniSlamet SukirnantoSeorang bapameneteskan air matadi pojok rumah.Kandang kerbau kosongSetahun sudah. Ia tabah(lelaki jangan menangis)Namun: kinisampailah batasmemandam gejolak dalamMeraih samarHari-hari tiada makarMembuah dalam diri. Menyerah?Ia menyatu hatiDengan padas, batu dan besiKerikil hanyut –di dasar arus hatimu!Sambil mengacungkan golok bermata duaIa teriak ke penjuru angkasaGemanya memantul dinding langitAda dendam kukuh menggigit!Pada ihwal yang datangIa berlarian sejak subuhLangkah panjang menghentak lantaimenyilang menggapaidari ujung ke ujungdusun dan ngarai!Ke mana tempat bertanya?Belum usai luka –ia kehilangan lagiRumputsemakilalang – dan padang tandus ini!1976
Friday, February 14, 2014
Puisi Tentang Petani | Slamet Sukirnanto
Friday, February 14, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment