Thursday, February 20, 2014

Puisi Tarian Penyaliban Manusia | M.Fadjroel Rachman


Tarian Penyaliban Manusia
M.Fadjroel Rachman

apa kabar ikan asin, sayur kangkung, dan segelas teh pahit di cangkir berkarat?
apakah sebenarnya yang mengikat engkau dan aku?
kesetiaan, cita-cita, atau sekadar lapar dan kebahagiaan kecil?

“udara berdebu dan oksigen penuh racun!” teriak lelaki mabuk
mengapa harus mabuk? bayangkan upacara suci ini di suatu pagi musim panas
engkau bersiul dan hatimu bagai kapas
ada seekor ikan asin dan semangkuk sayur kangkung di piring berkarat
serta segelas teh pahir di cangkir berkarat
semua kenangan pahit telah kau larutkan dalam uap teh kemarin malam
lalat mendengung, jendela berderit disentuh angin
“bukankah cinta dan hati yang lapang menerobos dinding pemisah aku dan alam semesta?”

baiknya ada seorang perempuan, tetapi kurasa tak usah saja
perempuan selalu mengatur tetek bengek hidup kita
(tetapi lelaki sama menggelikannya, juga diriku)
“rambutmu kacau dan warna bajumu tak cocok di badan,” katanya
“duduklah dengan sopan dan pikirkanlah kebahagiaan kita di masa depan,” katanya
tetapi hatiku selalu bertanya, “adakah keteraturan di alam semesta dan sejarah manusia?”

sebaiknya juta tak ada bentakan dan hentakan sepatu lars (pada lantai dan tubuh kita)
juga tak ada tangis kehilangan, putus asa dan kesakitan
doa juga tak penting,
karena mengingatkan ketakberdayaan dan keputusasaan

bukankah seekor ikan asin, semangkuk sayur kangkung, dan secangkir teh pahit di cangkir berkarat
diuapi cinta dan hati yang lapang, mengingatkan keberadaan dan keterlemparan kita di bumi ini?

bukankah ini juga upacara suci seorang lelaki mabuk dan kesepian
derit pintu sel selalu menghantam gendang telinganya dan menggetarkan seluruh urat sarafnya
jeruji, sebesar ibu jari kaki, mencekik urat lehernya, menusuk kedua kornea matanya
teriakan kesakitan, tangis kehilangan, dan jerit keputusasaan menerobos dinding selnya
darah menyiram jalan raya, hutan, kebun petani miskin, bahu kaum pekerja,
jagat raya, dan wajah kita

orang-orang berlari dari kota ke kota
orang-orang berlari dari penjara ke penjara
orang-orang berlari dari mimpi ke mimpi
orang-orang berlari dari kata ke kata

di dungu kecil dilahirkan penuh rasa syukur
setia patuh menarikan upacara suci di ruang-waktu berdarah
di altar penyaliban manusia

lalu, apa kabar ikan asin, sayur kangkung dan segelas teh pahit di cangkir berkarat?
apakah sebenarnya yang mengikat engkau dan aku?
kesetiaan, cita-cita, atau sekadar lapar dan kebahagiaan kecil?

1989 (LP Kebon Waru-Sukamiskin)
* ditulis ulang dari Catatan Bawah Tanah

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tarian Penyaliban Manusia | M.Fadjroel Rachman dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tarian Penyaliban Manusia | M.Fadjroel Rachman ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/02/puisi-tarian-penyaliban-manusia.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tarian Penyaliban Manusia | M.Fadjroel Rachman Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Tarian Penyaliban Manusia | M.Fadjroel Rachman salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |