BidakZaim RofiqiMenjelang pertempuran itu selesai, di salahsatu sudut gelanggang, bidak itu tersentak:Gelegar suara "Skak!!" yang mendentummembahana di angkasa menyadarkannyabahwa ternyata ia bukan siapa-siapa. Maka iapun menurut saja ketika sesosok tanganmengangkatnya dan memasukkannya ke dalamsebuah kotak kayu yang ada di sudut ruanganitu.Di dalam kotak itu, setelah lewat tengahmalam, dengan sekuat tenaga ia berusahamelupakan semua yang baru saja dialaminya: ialupakan pertempuran itu, ia lupakan musuh-musuhnya, ia lupakan teman-temanseperjuangannya.Keesokan harinya, ketika ia terbangun didalam kotak kayu itu, ia telah sepenuhnya lupasiapa dirinya.2009
Monday, February 24, 2014
Puisi Bidak | Zaim Rofiqi
Monday, February 24, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment