Aku Teringat Godot, Kucing KesayangankuM.Fadjroel RachmanHalo … halo apa kabar Godot?Ratusan hari kita berpisah, tahukan engkau akuberada di mana?Engkau masih tidur di pembaringanku?Awas, kakimu harus dibersihkan sebelum naikke pembaringankuSiapakah yang memberimu makanan sekarang?Apakah engkau masih enggan memakan ikan asin?Untuk sementara terimalah apa-adanya, ya GodotAku tersenyum pahit, makananmu lebih baikdaripada makananku di terali besi ini, apalagidengan makanan anjing tetangga kitaKalau engkau berada si sini, kurasa sudah matikelaparan karena seleramu yang terlampau tinggiAku terkurung di terali besi, Godotdan engkau masih bisa berpacaran di atasgenteng rumahBermesraan di pojok-pojok dapur, tetapi engkauselalu saja membatalkan niatmu bila jurumasak lengah dengan semur dagingnyaNah, sekarang bagaimana dengan pacar barumukucing tetangga kita, masih setia?Ayolah, Godot, beraksilah, bukankah saat inimusim hujan, tapi hati-hati dengan jantan-jantan lain, tanpa kau sangka-sangka bisasaja mereka melarikan calon ibu anak-anakmuPikatlah hatinya, beri si dia janji-janji surgawi(Kalau terpaksa janji-janji pembangunanboleh juga)Insya Allah si dia akan setia denganmu(Hai, kenapa kita selalu bersumpah atas namaTuhan ketika berpacaran. Lalu kalau kitaberpisah atas nama siapakah?)Apakah jadinya kita ya Godot bila tak mampumembuat janji, engkau dan aku akan senasibmenjadi gelandangan dari negeri ke negeritanpa peta, tanpa penunjuk arahLalu mabuk dan kesepian dalam pori-pori darahYa, seperti Hamlet kehilangan OpheliaAyolah Godot, yang penting jangan berantemdan putus asaSampai jumpa lagi dalam pembaringan yangsama 13 tahun yang akan datangHiduplah dengan menentang bahaya,Sehingga di hari kematian kita, sahabat-sahabatakan berkata“Dia hidup; benar-benar hidup dan ada”Kebun Waru, Desember 1989
Wednesday, February 12, 2014
Puisi Aku Teringat Godot, Kucing Kesayanganku | M.Fadjroel Rachman
Wednesday, February 12, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment