Doa Manis buat TuhanM.Fadjroel RachmanTuhan, turunkanlah hujan untuk bayam, tomatdan sawi kurus yang kami tanamAneh, hanya dingin bebatuan yang setiamenyegarkan batang-batangnyaSetiap malam dari balik terali besi kuhisapudara kering dan embun tipis, berebutandengan bayam, tomat dan sawi kurusKenapakah hujan tak turun jua? Ada apakahsebenarnya di balik cuaca?Mungkinkah uap air telah dihisap pepohonanbesar, jalan-jalan besar, rumah-rumah besardan paru-paru orang besar di kota-kotaDan kamu?Aku tak tahu, aku tak tahuCahaya bulan pucat menerangi bumi sekarat,mengusap lembut terali besi dan wajahkuSebab si pencinta bayam, tomat dan sawi hanyamampu bertanya ke arah langitBukankah langit telah menganugerahi orang-orang bijak dan berkuasa, martabat untukmenuangkan jutaan kata-kata di benak kitayang lelah. Walaupun kulit perutmu lengkettulang perutmuInilah hidup, inilah kepastian, kata merekaAku tak tahu, aku tak tahu. Bukankah Tuhanmembuat miskin dan membuat kaya, Iameninggikan dan merendahkan jugaCahaya bulan pucat menerangi bumi sekarat,mengusap lembut terali besi dan wajahkuDari ujung sel kudengar lagu dangdut merintih-rintih tentang penderitaan hidup, lalukudengar desah genit si penyiar wanita,“Salam kompak selalu dan selamatmenempuh hidup baru buat X di jalan Y darigadis Z di gubuk derita”Hai, hai siapakah yang berbahagia dansiapakah yang menderita?Lalu kedengar ramalan bintang“Buat pendengar yang bernaung di bawahbintang Caprocornus, rejeki dan kebahagiaanminggu ini bersama anda dan asmara si diamakin mesra saja, kesehatan anda pun makinsempurna, hindari makanan berkalori tinggi”Kemudian aku menatap sisa ikan asin yangdikerubungi semut-semut hitam, lalu perlahanmeneguk air teh pahit di cangkir berkaratKuhisap udara kering sambil menyanyikanIndonesia Raya; tetapi kenapa hatiku semakinsepi dan asing saja (Inikah bangsaku, inikahmanusia yang berakal-budi?)Cahaya bulan pucat menerangi bumisekarat, mengusap lembut terali besi danwajahkuAku menekan wajah ke sisi terali besi dan berdoa“Selamat malam, Tuhan, salam kompak selalu,siapakah yang berbahagia dan siapakah yangmenderita?”Kebon Waru, November 1989
Friday, January 31, 2014
Puisi Doa Manis buat Tuhan | M.Fadjroel Rachman
Friday, January 31, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment