Friday, January 31, 2014

Puisi Doa Manis buat Tuhan | M.Fadjroel Rachman


Doa Manis buat Tuhan
M.Fadjroel Rachman

Tuhan, turunkanlah hujan untuk bayam, tomat
dan sawi kurus yang kami tanam
Aneh, hanya dingin bebatuan yang setia
menyegarkan batang-batangnya
Setiap malam dari balik terali besi kuhisap
udara kering dan embun tipis, berebutan
dengan bayam, tomat dan sawi kurus
Kenapakah hujan tak turun jua? Ada apakah
sebenarnya di balik cuaca?
Mungkinkah uap air telah dihisap pepohonan
besar, jalan-jalan besar, rumah-rumah besar
dan paru-paru orang besar di kota-kota
Dan kamu?

Aku tak tahu, aku tak tahu
Cahaya bulan pucat menerangi bumi sekarat,
      mengusap lembut terali besi dan wajahku
Sebab si pencinta bayam, tomat dan sawi hanya
      mampu bertanya ke arah langit
Bukankah langit telah menganugerahi orang-
      orang bijak dan berkuasa, martabat untuk
      menuangkan jutaan kata-kata di benak kita
      yang lelah. Walaupun kulit perutmu lengket
      tulang perutmu
Inilah hidup, inilah kepastian, kata mereka

Aku tak tahu, aku tak tahu. Bukankah Tuhan
      membuat miskin dan membuat kaya, Ia
      meninggikan dan merendahkan juga
Cahaya bulan pucat menerangi bumi sekarat,
      mengusap lembut terali besi dan wajahku
Dari ujung sel kudengar lagu dangdut merintih-
      rintih tentang penderitaan hidup, lalu
      kudengar desah genit si penyiar wanita,
      “Salam kompak selalu dan selamat
      menempuh hidup baru buat X di jalan Y dari
      gadis Z di gubuk derita
Hai, hai siapakah yang berbahagia dan
      siapakah yang menderita?


Lalu kedengar ramalan bintang
“Buat pendengar yang bernaung di bawah
      bintang Caprocornus, rejeki dan kebahagiaan
      minggu ini bersama anda dan asmara si dia
      makin mesra saja, kesehatan anda pun makin
      sempurna, hindari makanan berkalori tinggi”
Kemudian aku menatap sisa ikan asin yang
      dikerubungi semut-semut hitam, lalu perlahan
      meneguk air teh pahit di cangkir berkarat
Kuhisap udara kering sambil menyanyikan
      Indonesia Raya; tetapi kenapa hatiku semakin
      sepi dan asing saja (Inikah bangsaku, inikah
      manusia yang berakal-budi?)
Cahaya bulan pucat menerangi bumi
      sekarat, mengusap lembut terali besi dan
      wajahku
Aku menekan wajah ke sisi terali besi dan berdoa
“Selamat malam, Tuhan, salam kompak selalu,
      siapakah yang berbahagia dan siapakah yang
      menderita?”

Kebon Waru, November 1989

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Doa Manis buat Tuhan | M.Fadjroel Rachman dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Doa Manis buat Tuhan | M.Fadjroel Rachman ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/01/puisi-doa-manis-buat-tuhan-mfadjroel.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Doa Manis buat Tuhan | M.Fadjroel Rachman Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Doa Manis buat Tuhan | M.Fadjroel Rachman salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |