Friday, May 24, 2013

Puisi Di Jedah Nafas-Mu, Aku | Eto Kwuta


Di Jedah Nafas-Mu, Aku
Eto Kwuta

Di jedah nafas-Mu, aku tersentak
dan senja ini membentang kepak.
Lalu Engkau tertunduk tiada mengajak
melukis kayu yang tak lagi tegak.

Tuhan.......
Aku tersentak,
malu menanam hati pada puncak retak.
Sembari kuberpijak,
menatap-Mu memeluk diam tanpa sajak.

Tuhan.......
Kini di jedah bisu-Mu, kupeluk
dalamnya duka Golgota.
Dan kebenaran hanyalah seteguk
Lalu tumpah pada akhir cerita.

Tuhan....
Aku buta.
Sehabis terhempas dangkalnya cita-cita.
Mungkin sampai senja berlalu
berlari menepis malam hingga pagi
bercerita.
Aku tetap buta.
Terperangkap kebutaan mencinta.
Di sini masih kujumpai Golgota
bercerita tentang cinta dalam derita.

Tuhan......
Aku gemetar.
Pada hidup yang berputar berujung duka.
dan tanya apa itu kebenaran tak mampu kukata

Tuhan ......
Di jedah nafas-Mu, kutengadah
menyapa diri yang payah
susah
sepi

Tuhan....
Panggil aku
Panggil aku debu pada kaca
Panggil aku kayu pada abu
Ternyata aku sampah

Tuhan....
Di jedah nafas-Mu, kuberkisah
"Ternyata cinta itu murah, tapi
mencinta itu tidaklah murah."

St . Mikael-Ledalero, 15/03/12


Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Jedah Nafas-Mu, Aku | Eto Kwuta dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Jedah Nafas-Mu, Aku | Eto Kwuta ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2013/05/puisi-di-jedah-nafas-mu-aku-eto-kwuta.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Jedah Nafas-Mu, Aku | Eto Kwuta Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Di Jedah Nafas-Mu, Aku | Eto Kwuta salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |