Di Jedah Nafas-Mu, AkuEto KwutaDi jedah nafas-Mu, aku tersentakdan senja ini membentang kepak.Lalu Engkau tertunduk tiada mengajakmelukis kayu yang tak lagi tegak.Tuhan.......Aku tersentak,malu menanam hati pada puncak retak.Sembari kuberpijak,menatap-Mu memeluk diam tanpa sajak.Tuhan.......Kini di jedah bisu-Mu, kupelukdalamnya duka Golgota.Dan kebenaran hanyalah setegukLalu tumpah pada akhir cerita.Tuhan....Aku buta.Sehabis terhempas dangkalnya cita-cita.Mungkin sampai senja berlaluberlari menepis malam hingga pagibercerita.Aku tetap buta.Terperangkap kebutaan mencinta.Di sini masih kujumpai Golgotabercerita tentang cinta dalam derita.Tuhan......Aku gemetar.Pada hidup yang berputar berujung duka.dan tanya apa itu kebenaran tak mampu kukataTuhan ......Di jedah nafas-Mu, kutengadahmenyapa diri yang payahsusahsepiTuhan....Panggil akuPanggil aku debu pada kacaPanggil aku kayu pada abuTernyata aku sampahTuhan....Di jedah nafas-Mu, kuberkisah"Ternyata cinta itu murah, tapimencinta itu tidaklah murah."St . Mikael-Ledalero, 15/03/12
Friday, May 24, 2013
Puisi Di Jedah Nafas-Mu, Aku | Eto Kwuta
Friday, May 24, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment