KenanganAdi NugrohoKenanglahBahwa kau pernah bersamaku, pada detik yang kita sebut kemarin, pada rentang yang kita namai masa lalu. Jika akhirnya kini, entah sejak dulu ataukah sebelum kau bersamaku, aku tak memainkan detak lagi, kenanglah, setidaknya aku pernah menyebut namamu, sesekali di lamunanmu. Sebab, mengenang adalah langkah puisi paling indah dalam mencatat masa depan. Dan kenanglah, sepuas kau ingat, sebab melupakan adalah siasia.Secawan air hujan aku tadahkan, seluas wajah kita dulu, di antara rintihrintih genting terbentur rintikrintik hujan di horizon. Aku tertawa dan menangis dalam satu langit, bernyanyi perihal masa silamKenanglahdari rahim rindu yang gemburmasa depan yang tersumbatlalu hadir di ujung lorong, menyambutmu pada sebuah malam dinginlangit yang hampa, terang perlahan hilang, di antara matahari dan bulanaku datang berayun di sudut lentik bulu matamu, bersiap berjalan lewat poripori kulitmu yang membuka dan menutup malu. Hendak aku berlari ke serambi hatimu, yang ingin aku bersemayam di dalamnya setelah lama kosong tak bertuan. Kenanglah sepuas kau mengenang, sebab aku telah bernisan bersemayam pada serambi kamar hatimu.Bila kehilangan adalah keramatBiarkan kita saling hilang dan menyilangdari kehilanganlah aku belajar mengenangdan mengenang membawaku pada arti memilikiaku tak pernah tahu kau akan kemana,dari nirwana aku hanya bisa tersenyum melihat kau memetik kenangan
Friday, March 1, 2013
Puisi Kenangan "Kenanglah Bahwa Kau Pernah Bersamaku" | Adi Nugroho
Friday, March 01, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment