DI HADAPAN MBAH MUNEdu Badrus Shaleh1Di jantungku yang basah, berdegub dingin nan pasrahKibas sorbanmu memoles jiwaKeringlah sejarah kelam yang terkapar deru hujanMengkhatamkan pasal perih dan murung nazamE, co! dadi wong iku kudu duwi kelambi jobo lan kelambi jeru, ujar engkau.Aku sunyi, seperti jantungku.2Takkan usai malam mengisahkan percakapanku ini, MbahAntara sepi dan keramaian, antara letih dan kekuatanTawa dan airmata, henti dan lariJuang dan pasrah, rindu dan dendamCinta dan benci, kobar dan apiAtau apa-apaAntara baqa dan fanaAtaukah antara barisan airmata di halaman sendumuAku masih tertawa-tawa tentang lampias luka lalu?Sedangkan uban alis tebalmu mengipas-ngipas wajahkuBagai sorban embunAku berharap engkaulah jembatan nafas iniMeniti derap langkahku kepada Lailaha illallah…Rembang, 2008
Thursday, January 10, 2013
Puisi Di Hadapan Mbah Mun | Edu Badrus Shaleh
Thursday, January 10, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment