sumber gbr : wallpowper.com
GADIS SAJIRAJun NizamiTak ada sajak yang tak retak, yaragadis yang di matanya tertanam bibit duka.Tempat akar hendak dan tahuntahunmendidihkan airmata kelak. Sebab di situ, kulihatseluruh kata-kata yang renta,lantas sempurna meremajakan dirilantas melapal kenangan berulang-ulang kaliTelah kusinggahi matamu, namun perjalanan mengalirmasa silam adalah mata air. Dan seperti tempat-tempat sebelumnya sepanjang pengembaraankuaku tahu, bahwa tak ada satu kota pun yang akanluput dari kunjungan; nama lain untuk sekian kepulanganSampailah stasiun, di mataku yang ngungun.aku tak tahu mengapa hatiku mudah sekali gemetar,bahkan oleh suara sekecil apapun; nafas daun, bisik selamat jalan,atau bahkan oleh suara cangkir kopi yang diletakkanDan bagaimana Zamfir yang membuat lagu sendu,lantas menceritakan kenangannya nyaris tanpa kata-katakepadakuSepanjang jalan, palem yang melambai,kotamu, berpuluh kelokkan, dan angin dari bukit-bukityang sabar. Adakah yang lebih mendebarkan selainkepergian?Lantas kau bertanya, mengapa aku begitu betahberrumahkan perjalanan, menyerahkan diri pada puisi,dan pada kenangan yang sebenarnya tak perlu dihiraukanMenjawab itu, betapa sama sulitnya dengan menjelaskankenapa aku selalu merasa terhibur oleh kesedihan,dan kenapa aku bisa jatuh cinta pada seorang perempuanyang sama berulang-ulang2011http://www.kabar-priangan.com/news/detail/1255
Friday, December 7, 2012
Puisi Gadis Sajira | Jun Nizami
Friday, December 07, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment