CAHAYA DIATAS CAHAYA(Nuurun ‘Alaa Nuur)Rudi SetiawanKutulis syair iniKala rembulan purnamaDari pantulan cahayanya kupunguti kata demi kataLangit merona merah jinggaDesir angin mengalunkan simponi nadaEmpat serigala muncul dari dalam jiwakuMengabariku tentang kisah kematianTentang anekdot-anekdot kehidupanTentang “TUHAN” yang semakin jauh dari dekapanDi hulu subuh yang senyap iniSaat mata kepalaku disergap oleh kantuk yang melandaMata hatiku masih ingin berbicaraBercerita tentang gelisah hati dan kerinduan jiwaCahaya rembulanMengingatkanku pada “MAHA CAHAYA” keindahanYang karena-Nya kehidupan ini tertata begitu sempurnaNuurun ‘Alaa NuurPercikan-percikan-Mu menerangi jiwa-jiwa yang gulitaMenyibak segala gelap yang berlapis-lapisCahaya diatas CahayaNuurun ‘Alaa NuurDari balik kabut pekat jiwakuIjinkan aku mengintip keindahan Cahaya-MuAllaahu Nuurus samaawaati wal ardliDoha, 31 January 2010http://oase.kompas.com/read/2010/02/16/21371676/Puisi-puisi.Rudi.Setiawan
Monday, November 12, 2012
Puisi Cahaya Diatas Cahaya | Rudi Setiawan
Monday, November 12, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment