Setelah Merenungi Kota
Faisal Muhctar Al Khaufi
Sebuah perjalanan panjang
nadiku mengutuk setiap kata dan peristiwa
dalam kota yang kehilangan air mata
sebab Tuhan dan Dewa adalah pasangan
lesbian yang lucu pada setiap gedung – gedung
dalam kemandulan imaji para satria rela telanjang
demi pangkat dan kedudukan
hei arjuna ! matamu merah setelah menenggak darah
keringatmu bau sampah tubuhmu kekuning kuningan
ke ladang yang kering kerontang rumput-rumput
teraniaya langit, padi-padi terpaksa menguning tanpa isi
para petani mencangkul sawah dengan leher tergrok harga pupuk
daun-daun pucat penuh debu dan angin berhembus malu-malu
ternyata kemerdekaan hanya milik singa-singa industri
dan sejumlah orang-orang bertahta
memasuki lorong-lorong yang sempit para ibu
menyusui anaknya dengan puting yang berdarah
para bapak mengunyah aspal sambil menggaruk muka
dengan pecahan kaca seketika tikus-tikus mati besama
bau borok yang menyengat
di masjid besar anak-anak berlarian mencari tuhan
yang di sembunyikan tiang-tiang, azan dikumandangkan
dalam speaker yang batuk semntara sepatu dan sandal dicuri
malaikat maut yang miskin
pada pasar-pasar yang tak pernah tidur
ikan asin berbaris sambil menyumpahi iblis
sayur-sayur diikat kebohongan para pedagang
lalu tetesan keringat kuli panggul mengkristal
bersama bau pekat mentimun dan tomat busuk
Tuhan, selamatkanlah kotaku
Karawang 2007
Thursday, July 1, 2010
Setelah Merenungi Kota
Thursday, July 01, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment