Sunday, December 7, 2014

Puisi Tentang Singapura | Lazuardi Anwar


ilustrasi


Singapura
Lazuardi Anwar

Sebuah kota sedang melalap bangganya sendiri
di puncak selang seling kenderaan bergisir
sepi telah lama mati
ketika kita saling mendekati.

Tiada lagi desah berdenyit di sini
kehidupan diburu hari-hari bergetah
keringat menunggu
dentang lonceng di gardu.

Ketika aku menatap
engkau pun berkata:
pabila saudara datang
tiada lagi musim kembang.

Engkau pun mengipas-ngipaskan bangga
di dekatku, betapa sunyi persahabatan
sebuah puisi kuserahkan
kau terima juga tanpa sahutan.

Sebuah kota dilalap bangga
benderang warna bersela keluh
dan kapal pun mengangkat sauh
selamat tinggal.

1977


Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tentang Singapura | Lazuardi Anwar dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tentang Singapura | Lazuardi Anwar ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/12/puisi-tentang-singapura-lazuardi-anwar.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tentang Singapura | Lazuardi Anwar Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Tentang Singapura | Lazuardi Anwar salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |