ilustrasi
SingapuraLazuardi AnwarSebuah kota sedang melalap bangganya sendiridi puncak selang seling kenderaan bergisirsepi telah lama matiketika kita saling mendekati.Tiada lagi desah berdenyit di sinikehidupan diburu hari-hari bergetahkeringat menunggudentang lonceng di gardu.Ketika aku menatapengkau pun berkata:pabila saudara datangtiada lagi musim kembang.Engkau pun mengipas-ngipaskan banggadi dekatku, betapa sunyi persahabatansebuah puisi kuserahkankau terima juga tanpa sahutan.Sebuah kota dilalap banggabenderang warna bersela keluhdan kapal pun mengangkat sauhselamat tinggal.1977
Sunday, December 7, 2014
Puisi Tentang Singapura | Lazuardi Anwar
Sunday, December 07, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment